TEMPO.CO, Jakarta -Denmark mencatat rekor jumlah kasus infeksi COVID-19 pada Senin lalu setelah pelonggaran lockdown selama sebulan. Kendati demikian, otoritas Denmark berkukuh bahwa varian Omicron yang sekarang sedang dominan memiliki gejala lebih ringan dari yang diperkirakan sebelumnya.
Negara Nordik itu mencatat 28.780 kasus baru COVID-19 dalam waktu 24 jam. Selain itu, jumlah pasien rawat inap terkait infeksi virus corona naik menjadi 802 orang, yakni angka tertinggi dalam setahun.
Meski demikian, otoritas kesehatan menyebutkan bahwa sekitar 29 persen dari pasien yang dirawat di rumah sakit ada di sana karena penyakit selain COVID-19.
Sejak mencapai puncaknya dengan 82 pasien pada 6 Januari, jumlah pasien COVID-19 dalam perawatan intensif di Denmark terus turun menjadi 52 orang pada Senin.
Untuk itu, para anggota parlemen Denmark pekan lalu setuju untuk melonggarkan langkah-langkah pembatasan, termasuk dengan membuka kembali teater, bioskop, museum, taman hiburan dan kebun raya. Serta mengizinkan penonton dalam jumlah terbatas untuk menghadiri acara-acara olahraga di dalam dan luar ruangan, meski varian Omicron masih mengancam.
Denmark memiliki capaian vaksinasi COVID-19 sangat tinggi, di mana empat dari lima warga telah menerima dua dosis suntikan vaksin COVID. Sementara lebih dari setengah populasi negara itu telah menerima vaksin booster atau suntikan ketiga.
Baca juga: Denmark Berikan Vaksin Booster COVID-19 Ke-4 untuk Kelompok Rentan
Sumber: Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.