TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Denmark akan memberikan vaksin booster COVID-19 ke-4 kepada kelompok rentan. Menurut Menteri Kesehatan Magnus Heunicke, seperti dilansir Reuters pada Kamis 13 Januari 2022, hal ini dilakukan karena negara itu dihadapkan dengan rekor kasus varian Omicron.
Kendati demikian, tingkat rawat inap dan kematian dalam kondisi stabil stabil di tengah peningkatan kasus."Kini kami memasuki babak baru, yakni sebuah keputusan untuk memberikan dosis ke-4 bagi warga yang paling rentan," kata Heunicke.
Langkah itu diambil saat para anggota dewan sepakat untuk melonggarkan pembatasan COVID-19 pada akhir pekan, termasuk membuka kembali bioskop dan tempat musik.
Regulator obat Uni Eropa meragukan tentang perlunya vaksin booster ke-4. Menurut mereka, saat ini tidak ada data yang mendukung prosedur tersebut dan pihaknya sedang mencari data lebih banyak mengenai varian Omicron.
Anggota Uni Eropa lainnya, Hongaria, mengatakan sedang mempertimbangkan penyuntikan vaksin ke-4. Sedangkan Chile dan Israel sudah lebih dulu meluncurkan program tersebut.
Denmark mengalami lonjakan kasus harian COVID-19 pada pertengahan Desember sehingga memicu pembatasan lanjutan seperti penutupan teater, bioskop, taman hiburan dan pusat konferensi pers.
Pembatasan pengunjung toko juga ikut diberlakukan."Kami tidak sedang dalam skenario kasus terparah," ujar Heunicke dalam jumpa pers. "Kami berhasil mengendalikan epidemi. Ini berkat kegigihan seluruh masyarakat."
Menurut data lembaga Statens Serum Institut (SSI), orang yang tidak disuntik vaksin 5-6 kali lebih berpotensi dirawat inap setelah terinfeksi dibanding dengan penerima vaksin.
Sebanyak 3.433 warga di negara Skandinavia itu meninggal sejak awal pandemi, menurut data resmi terbaru yang diterbitkan Rabu.
Denmark dengan populasi 5,8 juta orang sejauh ini telah mencatat lebih dari satu juta kasus COVID-19. Dengan lebih dari 90 persen kasus muncul dalam beberapa minggu terakhir akibat varian Omicron.
Denmark termasuk negara dengan capaian vaksinasi COVID-19 sangat tinggi. Setidaknya empat dari lima warga telah mendapatkan vaksin lengkap dan baru separuh dari populasi mendapatkan vaksin booster.
Baca juga: Tak Ikuti Denmark, Jerman Lanjutkan Penggunaan Vaksin COVID-19 AstraZeneca
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
![Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]](https://statik.tempo.co/data/2020/12/20/id_988970/988970_720.jpg)
