TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan Rusia dengan Amerika Serikat untuk mencari penyelesaian damai krisis Ukraina tak membuahkan hasil. Dalam dialog di Jenewa, Senin, 10 Januari 2022, Moskow mengulangi tuntutan yang menurut Washington tidak dapat diterima.
"Sayangnya kami memiliki perbedaan besar dalam pendekatan prinsip kami untuk ini. AS dan Rusia dalam beberapa hal memiliki pandangan yang berlawanan tentang apa yang perlu dilakukan," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov pada konferensi pers.
"Kami tegas ... dalam mendorong kembali proposal keamanan yang hanya non-starter ke Amerika Serikat," kata Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman dalam briefing telepon terpisah setelah hampir delapan jam pembicaraan dengan Ryabkov.
Namun, Sherman juga mengisyaratkan kemungkinan kompromi bersama, dengan mengatakan Washington terbuka untuk membahas penempatan rudal di Eropa serta membatasi ukuran dan ruang lingkup latihan militer.
Washington dan Kyiv mengatakan 100.000 tentara Rusia yang bergerak dalam jarak dekat dari Ukraina dapat mempersiapkan invasi baru, delapan tahun setelah Rusia merebut semenanjung Krimea dari tetangganya itu.
Rusia membantah rencana semacam itu dan mengatakan pihaknya menanggapi apa yang disebutnya perilaku agresif dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Ukraina, yang telah condong ke Barat dan ingin bergabung dengan aliansi itu.
Ryabkov mengulangi serangkaian tuntutan termasuk larangan ekspansi NATO lebih lanjut dan diakhirinya aktivitas di negara-negara Eropa tengah dan timur yang bergabung setelah 1997.
"Bagi kami, mutlak wajib untuk memastikan bahwa Ukraina tidak pernah, tidak akan pernah, menjadi anggota NATO," katanya. "Kami tidak mempercayai pihak lain."
“Kami membutuhkan jaminan berlapis besi, tahan air, anti peluru, dan mengikat secara hukum. Bukan jaminan, bukan pengamanan, jaminan dengan semua kata 'harus, harus', segala sesuatu yang harus dimasukkan, 'tidak pernah menjadi anggota NATO'. masalah keamanan nasional Rusia," kata Ryabkov.
"Kami tidak akan mengizinkan siapa pun untuk membanting kebijakan pintu terbuka NATO yang tertutup," kata Sherman kepada wartawan, dengan mengatakan Amerika Serikat "tidak akan membuat keputusan tentang Ukraina tanpa Ukraina, tentang Eropa tanpa Eropa, atau tentang NATO tanpa NATO."
Berikutnya: Rusia Pilih Cara Teknis-Militer jika Pembicaraan macet