TEMPO.CO, Jakarta -India pada Senin 10 Januari 2022 mulai memberikan dosis penguat (booster) vaksin COVID-19 bagi pekerja di lini depan dan lansia yang rentan. Penyebaran varian Omicron yang cepat telah memicu lonjakan kasus baru hingga delapan kali lipat sejak awal tahun.
India melaporkan 179.723 kasus baru pada Senin, sebagian besar berada di kota-kota terbesar –Delhi, Mumbai dan Kalkuta– di mana Omicron telah menggeser dominasi Delta.
Kerabat menurunkan tubuh seorang pria yang meninggal karena Virus Corona, ketika orang lain mempersiapkan korban lain untuk dimakamkan di kuburan di New Delhi, India, 8 Juni 2020. Dikonfirmasi korban tewas akibat Virus Corona di India telah mencapai 7.466 jiwa. REUTERS/Danish Siddiqui
Ada 146 kematian yang tercatat pada Senin, sehingga total angka kematian di negara itu mencapai 483.936 sejak pandemi melanda pada awal 2020.
Angka itu membuat India menjadi negara ketiga setelah Amerika Serikat dan Brazil yang memiliki kematian akibat COVID-19 tertinggi di dunia.
Dalam beberapa hari terakhir, ratusan pekerja kesehatan dan layanan publik, termasuk polisi, telah terinfeksi virus corona. Beberapa media melaporkan ratusan staf parlemen positif terkena COVID-19 jelang sidang soal anggaran pada 1 Februari.
Menghadapi gelombang ketiga wabah tersebut, pemerintah mengirimkan pengingat booster kepada lebih dari 10 juta warga yang menerima dosis kedua vaksin Covaxin atau Covishield sembilan bulan lalu.
Tidak seperti banyak negara lain, India tidak menggunakan kombinasi vaksin yang berbeda.
Hanya petugas kesehatan, pekerja layanan publik dan penduduk berusia 60 tahun ke atas dengan gangguan kesehatan yang berhak menerima "dosis pencegahan"--menurut istilah pemerintah.
"Pemerintah berkomitmen untuk memberikan perlindungan tambahan kepada petugas medis dan lini depan sebagai prioritas," kata Menteri Kesehatan Mansukh Mandaviya di Twitter.
Meskipun kasus meningkat, lima negara bagian India, termasuk Uttar Pradesh yang terpadat penduduknya, akan menggelar pemilihan umum mulai 10 Februari.
Pihak berwenang telah melarang partai-partai politik melakukan rapat umum setidaknya hingga pertengahan bulan ini.
India sejauh ini telah memberikan 1,5 miliar dosis vaksin kepada penduduknya. Sekitar 67 persen dari 939 juta populasi negara itu telah menerima dosis lengkap.
Jumlah tes COVID-19 di India sekitar 1,5 juta per hari, masih di bawah kapasitas 2 juta lebih. Selama pandemi, India telah melaporkan 35,7 juta kasus COVID-19, tertinggi di dunia setelah AS.
Sejumlah pejabat pemerintah secara pribadi mengatakan mereka bekerja dengan asumsi yang ditetapkan pada Mei lalu bahwa kasus harian akan melewati rekor lebih dari 414.000.
Asumsi itu didasarkan pada pengalaman negara lain seperti AS, di mana jumlah kasus harian COVID-19 telah melampaui angka 1 juta kasus.
Baca juga: India Izinkan Uji Klinis Tahap III Vaksin Covid-19 Semprot Hidung untuk Booster
Sumber: ANTARA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.