Meski sangat populer, Pacquiao tidak akan melenggang mudah menjadi orang nomor 1 di Filipina.
Ia bersaing dengan politikus papan atas lain, terutama anak mendiang diktator Filipina Ferdinand Marcos, yang muncul sebagai favorit untuk pemilihan presiden tahun depan. Marcos Jr ini memimpin lebih dari 20 poin atas saingan terdekatnya dalam jajak pendapat yang diterbitkan pada 22 Desember 2021.
Ferdinand Marcos Jr menduduki puncak Survei Pulse Asia dari 2.400 responden dengan 53% suara, sementara pasangannya, Sara Duterte-Carpio, putri Presiden Rodrigo Duterte, menduduki puncak jajak pendapat terpisah untuk wakil presiden dengan 45%.
Responden jajak pendapat 1-6 Desember diminta untuk memilih pilihan pertama mereka untuk presiden dan wakil presiden jika pemungutan suara diadakan selama periode survei. Di Filipina, presiden dan wakil presiden dipilih secara terpisah.
Pemilihan untuk memilih pengganti Duterte, yang dilarang oleh konstitusi untuk mencalonkan diri kembali, digelar pada 9 Mei 2022.
Keluarga Marcos adalah salah satu dinasti paling terkenal di negara itu dan meskipun jatuh secara menyakitkan, mereka tetap mempertahankan koneksi politik yang kuat dan dukungan teguh di kubu provinsi Ilocos Norte.
Bekerja untuk keuntungan Marcos, kata para analis, adalah kehadiran media sosialnya yang kuat yang ditujukan untuk kaum muda, yang merupakan setengah dari pemilih dan lahir setelah Marcos senior tidak berkuasa.
Saingan terdekat Marcos untuk presiden, Leni Robredo, wakil presiden saat ini, tertinggal 20%, dengan walikota Manila Francisco Domagoso dan mantan juara tinju Manny Pacquiao, keduanya mendapatkan masing-masing 8%.
Tingkat dukungan Marcos dalam jajak pendapat tersebut merupakan rekor bagi calon presiden sejak Pulse Asia memulai polling. Sebelumnya, rekor tersebut dipegang oleh Benigno Aquino III, yang mendapat 45% dalam survei Desember 2009, dan akhirnya memenangkan pemilihan presiden 2010.
Tetapi keunggulan awal dalam jajak pendapat tidak menjamin kemenangan, kata analis politik Ramon Casiple, seperti terjadi pada Duterte, yang terlambat masuk ke pemilihan presiden 2016, baru mulai memuncaki survei sebulan sebelum pemilihan Mei. Ini yang membuat kubu Pacquiao masih punya harapan.
CNA | REUTERS