TEMPO.CO, Jakarta - Penembakan terjadi lagi di Amerika Serikat. Seorang pria bersenjata menembak empat orang hingga tewas dan melukai tiga lainnya, termasuk seorang petugas polisi di sejumlah lokasi di Denver, Senin sore, 27 Desember 2021.
Pelaku penembakan akhirnya tewas dalam baku tembak dengan polisi. Penyelidik belum menentukan motif serangan, yang dimulai sekitar pukul 17.00 ketika pria bersenjata itu menembak dan membunuh dua wanita dan melukai seorang pria di dekat pusat kota Denver, kata Kepala Polisi Paul Pazen dalam jumpa pers.
Tersangka kemudian melarikan diri dengan mobil dan menembak mati seorang pria di lingkungan Cheesman Park Denver timur, sebelum melepaskan tembakan lagi di Denver barat di mana tidak ada yang terkena, kata Pazen.
Menurut Pazen, tersangka dua kali baku tembak dari kendaraannya dengan petugas Denver yang mengejarnya. Bahkan ia sempat melumpuhkan sebuah mobil polisi.
Pria bersenjata itu melaju ke kota tetangga Lakewood, di mana dia menembak dan membunuh orang keempat di sebuah area bisnis, menurut juru bicara Polisi Lakewood John Romero.
Pria bersenjata itu terlibat baku tembak dengan polisi Lakewood sebelum melarikan diri dengan berjalan kaki dan memasuki sebuah hotel, di mana dia menembak dan melukai seorang petugas, kata Romero.
Dia kemudian menembak petugas polisi lagi, melukai salah satu dari mereka, sebelum polisi menembaknya mati, kata Romero kepada wartawan.
Pihak berwenang tidak secara terbuka mengidentifikasi tersangka, dan mengatakan penembakan itu masih dalam penyelidikan.
Kondisi petugas yang terluka dan warga sipil tidak segera diketahui, kata Romero.
Anne Wilson, seorang warga yang berada di dalam toko telepon seluler di Lakewood ketika tembakan meletus di dekatnya, mengatakan kepada stasiun TV afiliasi NBC di Denver bahwa dia mendengar "tujuh atau delapan tembakan, dan kemudian seperti satu rentetan mungkin lima lagi."
Wilson mengatakan dia dan pelanggan lain dengan cepat diantar oleh karyawan toko ke ruang belakang di belakang gerbang keamanan sampai teror berlalu. "Ini menakutkan, masa-masa menakutkan yang kami alami," katanya.
REUTERS