TEMPO.CO, Jakarta - Moderna mengatakan dalam beberapa minggu akan mengembangkan vaksin booster khusus untuk melindungi dari varian Omicron, kata Kepala Eksekutif Moderna Stephane Bancel.
Moderna berharap untuk memulai uji klinis awal tahun depan pada vaksin untuk melindungi dari varian Omicron yang menyebar cepat, tetapi untuk saat ini berfokus pada dosis booster vaksin mRNA-1273 yang ada.
"Hanya perlu penyesuaian kecil untuk Omicron. Saya tidak mengharapkan ada masalah," kata Bancel dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Swiss TagesAnzeiger yang diterbitkan pada Selasa, Reuters melaporkan, 21 Desember 2021.
Perusahaan kini sedang menunggu informasi penting tentang varian Omicron untuk memulai pengembangan.
"Itu akan memakan waktu satu atau dua minggu lagi," kata Bancel.
"Ini akan memakan waktu beberapa bulan sebelum kami dapat memproduksi 500 juta dosis setelah (peraturan) persetujuan. Tapi kapasitas kami jauh lebih tinggi hari ini daripada tahun lalu," katanya.
Jika badan regulasi seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan AS dan Swissmedic Swiss memerlukan penelitian lebih lanjut, itu akan menambah setidaknya tiga bulan.
"Beberapa pihak berwenang menginginkan penelitian, yang lain masih ragu-ragu. Menurut pendapat saya, itu sangat tergantung pada seberapa parah penyakit itu berkembang," katanya.
Menyusul keterlambatan pengiriman dan kelambatan produksi di awal tahun 2021, Moderna kini dapat memenuhi target produksi dan mengirimkan pesanan tepat waktu.
Moderna membuat antara 700 juta hingga 800 juta dosis vaksin COVID-19 tahun ini, dan mengharapkan untuk menghasilkan jumlah yang lebih tinggi pada 2022, meningkatkan produksi dari 100 juta dosis per bulan menjadi 150 juta.
Jalur produksi tambahan yang sedang dibangun melalui kesepakatan dengan pembuat obat yang berbasis di Swiss Lonza akan mulai beroperasi pada kuartal pertama tahun 2022, meningkatkan produksi, katanya, menambahkan perusahaan untuk pertama kalinya memiliki stok 30 juta dosis.
Setelah menandatangani perjanjian awal dengan Kanada dan Australia, Moderna telah memulai diskusi dengan Swiss mengenai apa yang disebut langganan vaksin, yang memastikan pasokan saat mengembangkan vaksin mRNA baru.
"Kami memiliki sejumlah vaksin baru dalam pengembangan, misalnya terhadap influenza atau terhadap virus RS, yang menyebabkan penyakit pernapasan yang fatal pada orang tua dan anak-anak," kata Bancel.
"Kami dapat menggabungkan ketiga vaksin mRNA ini menjadi satu dosis dan mengusulkan kepada pemerintah untuk mengamankan pasokan untuk jumlah tertentu selama beberapa tahun dan kemudian berinvestasi di fasilitas produksi di negara itu," kata CEO Moderna.
Baca juga: Ilmuwan WHO Peringatkan Omicron Lebih Cepat Menular dari Varian Delta
REUTERS