UEA menandatangani kesepakatan untuk membeli 50 jet siluman F-35 yang dibuat oleh Lockheed Martin, 18 drone MQ-9B dan amunisi canggih, kata AS kepada Reuters, Januari lalu.
UEA menjamu perdana menteri Israel minggu ini. Ditanya apakah kesepakatan F-35 dan keunggulan militer kualitatif Israel telah muncul, juru bicara Israel hanya mengatakan bahwa Israel tidak menerima permintaan dari Abu Dhabi mengenai masalah ini.
Sumber yang diberi pengarahan tentang negosiasi tersebut mengatakan bahwa masalah antara Amerika Serikat dan UEA berkisar pada bagaimana jet dapat dikerahkan dan seberapa banyak teknologi canggih F-35 yang diizinkan untuk dimanfaatkan oleh Emirat.
"Amerika ingin menjual pesawat-pesawat itu kepada Emirat tetapi mereka ingin mengikat tangan mereka," kata sumber di Teluk.
Sumber itu, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kesepakatan pertahanan mencakup terlalu banyak pembatasan sehingga tidak layak.
Pada 1998, UEA memilih jet tempur F-16 Block 60 Lockheed tetapi kesepakatan itu menyeret akses ke kode sumber perangkat lunak dan masalah rilis teknologi lainnya sampai penjualan dilakukan pada 2000.
Awal bulan ini, negara Teluk itu memesan 80 pesawat tempur Rafale buatan Prancis setelah negosiasi on-off selama lebih dari satu dekade. Seorang pejabat pertahanan UEA mengatakan kesepakatan Rafale adalah pelengkap, dan bukan pengganti F-35.
Pejabat Emirat mengatakan Amerika Serikat, yang payung keamanannya sangat diandalkan oleh negara-negara Teluk Arab, "tetap menjadi penyedia pilihan UEA untuk persyaratan pertahanan lanjutan".
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan Washington berkomitmen untuk bekerja dengan Abu Dhabi. Masalah penjualan senjata akan muncul pada pertemuan pejabat AS dan UEA di Pentagon minggu ini.
REUTERS