TEMPO.CO, Jakarta - PM Inggris Boris Johnson menghadapi tantangan dari pendukungnya di parlemen ketika 99 orang wakil Partai Konservatif menolak menyetujui aturan baru tentang pembatasan untuk melawan Covid-19, Selasa, 14 Desember 2021.
Setelah lobi panjang pemerintah yang gagal, parlemen akhirnya tetap menyetujui beleid baru itu berkat dukungan dari oposisi Partai Buruh.
Tetapi pemberontakan itu menambah tekanan pada Johnson, yang sudah mendapat kecaman atas skandal seperti pesta yang dilaporkan di kantornya di Downing Street tahun lalu - ketika Inggris berada dalam penguncian Covid-19 - dan perbaikan apartemennya yang mahal.
Anggota parlemen yang memberontak mengatakan pemungutan suara itu merupakan peringatan bahwa dia perlu mengubah cara pemerintah beroperasi, atau dia akan menghadapi tantangan kepemimpinan.
Sebanyak 99 anggota Partai Konservatif menentang rencana untuk pengesahan aturan pembatasan Covid-19, jumlah penentang yang jauh lebih tinggi dari perkiraan. Awalnya angka resmi ditempatkan pada 98, tetapi angka tersebut kemudian direvisi.
Di antara mereka yang memberikan suara menentang pemerintah adalah Louie French yang baru terpilih sebagai Anggota Parlemen (MP) Konservatif pada awal bulan, sementara media melaporkan bahwa mantan Perdana Menteri Theresa May termasuk di antara 17 lainnya yang abstain.
Banyak anggota Konservatif mengatakan beberapa langkah baru pemerintah kejam, dengan beberapa mempertanyakan pengenalan sertifikat vaksinasi atau bukti tes Covid-19 negatif untuk memasuki beberapa tempat, seperti klub malam.
Yang lain menggunakan suara sebagai kesempatan untuk melampiaskan kemarahan mereka pada Johnson. Setelah Konservatif memenangkan mayoritas besar pada pemilihan 2019, ia dianggap menyia-nyiakan keberhasilan partai dengan kesalahan langkah.
Parlemen Inggris akan memberikan suara atas pembatasan lebih lanjut yang diperlukan untuk mengatasi penyebaran Covid-19, kata Perdana Menteri Boris Johnson, Rabu, 15 Desember 2021.
House of Commons akan reses untuk Natal mulai Kamis.
"Jika regulasi lebih lanjut diperlukan, tentu saja Dewan ini akan memberikan suara lebih lanjut," kata Johnson ketika ditanya oleh pemimpin oposisi Partai Buruh Keir Starmer apakah parlemen perlu memberikan persetujuan tindakan lebih lanjut.
Aturan baru, yang termasuk memerintahkan orang untuk memakai masker di tempat umum dan menggunakan paspor vaksin untuk beberapa tempat, berkat dukungan Partai Buruh.
REUTERS