TEMPO.CO, Jakarta - Rusia mengharapkan NASA untuk mulai membawa kosmonot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) lagi dan berharap kerja sama dapat dilanjutkan tahun depan, kata kepala badan antariksa Rusia seperti pada Rabu.
Rusia telah menjadi satu-satunya negara yang mampu mengirimkan orang ke ISS sejak 2011, ketika badan antariksa AS menghentikan program pesawat ulang-aliknya dan mengalihkan sumber daya ke eksplorasi luar angkasa yang lebih dalam.
Tetapi NASA melanjutkan penerbangan ke ISS bulan lalu dengan pesawat luar angkasa Crew Dragon yang baru, di mana Moskow mengharapkan Washington menemukan tempat berlabuh bagi para kosmonot, Reuters melaporkan, 15 Desember 2021.
Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa Rusia Roscosmos, mengatakan dia dan rekan-rekannya di AS telah membahas masalah ini, di samping memperluas partisipasi Rusia dalam pemeliharaan stasiun luar angkasa setelah tahun 2025, menurut sebuah wawancara yang diterbitkan oleh Interfax.
Hubungan yang tegang antara Washington dan Moskow telah meluas ke luar angkasa, tetapi Rogozin mengatakan kedua agensi tersebut berencana untuk menyelesaikan kesepakatan Crew Dragon pada paruh pertama tahun 2022 ketika kepala NASA Bill Nelson mengunjungi Moskow.
Awal bulan ini Rogozin menyebut Anna Kikina, satu-satunya kosmonot perempuan di Roscosmos, sebagai calon yang mungkin untuk penerbangan semacam itu.
Pada November, para pejabat AS menuduh Rusia membahayakan ISS setelah membuang puing-puing di orbit rendah Bumi yang mereka katakan akan menimbulkan bahaya bagi kegiatan luar angkasa selama bertahun-tahun.
Pada awal Desember, Roscosmos mengatakan Stasiun Luar Angkasa Internasional telah melakukan manuver untuk sementara menjauh dari sebuah fragmen yang berasal dari kendaraan peluncuran luar angkasa AS.
Baca juga: SpaceX Crew-3 Akhirnya Kirim Empat Astronot ke Stasiun Luar Angkasa
REUTERS