TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Haiti Jovenel Moise sedang menyusun daftar pejabat dan pengusaha yang terkait dengan perdagangan narkoba sebelum dia dibunuh pada Juli 2021, demikian laporan utama New York Times, Minggu, 12 Desember 2021.
Moise berencana memberikan nama-nama itu kepada pemerintah Amerika Serikat.
Moise dibunuh dalam serangan larut malam di rumahnya oleh sekelompok pria bersenjata, termasuk mantan tentara Kolombia. Pihak berwenang Haiti telah menangkap 45 orang tetapi belum mendakwa siapa pun atas kejahatan tersebut.
Beberapa dari mereka yang ditangkap mengaku pengambilan daftar nama pengedar narkoba adalah prioritas utama, Times melaporkan mengutip tiga pejabat senior Haiti yang mengetahui penyelidikan tersebut.
"Dokumen itu adalah bagian dari serangkaian bentrokan lebih luas antara dialami Moise dengan tokoh politik dan bisnis kuat, beberapa tersangka perdagangan narkotika dan senjata," tulis Times.
Juru bicara kantor Perdana Menteri Ariel Henry tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pembunuhan Moise meninggalkan Haiti dalam kekosongan politik tanpa presiden terpilih, dan selanjutnya memicu gelombang penculikan oleh geng-geng yang sekarang menguasai sebagian besar wilayah negara Karibia itu.
Pemerintah berjanji untuk menegakkan keadilan dalam kasus ini, tetapi pejabat pengadilan melaporkan adanya intimidasi dan ancaman pembunuhan.
Sebelumnya, Kepala Jaksa Penuntut Umum Haiti Bed-Ford Claude menemukan panggilan telepon Perdana Menteri Ariel Henry dengan seorang yang diduga dalang pembunuhan Moise pada malam pembunuhan. Namun jaksa itu kemudian dipecat oleh perdana menteri.