TEMPO.CO, Jakarta - Jepang mencabut larangan reservasi penerbangan ke negara tersebut pada Kamis, 2 Desember 2021. Padahal Senin lalu, biro penerbangan Jepang meminta maskapai penerbangan tidak menerima reservasi baru sepanjang bulan ini akibat merebaknya Covid-19 varian Omicron.
Dua kasus Omicron telah diidentifikasi di Jepang sehingga membuat biro penerbangan melarang pemesanan tiket pesawat. Hal ini memicu kekhawatiran penduduk Jepang yang ingin libur akhir tahun.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan langkah itu menyebabkan kebingungan. Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno menambahkan bahwa perdana menteri telah meminta kementerian transportasi, yang mengawasi industri penerbangan, untuk mengingat penduduk Jepang yang ingin kembali ke rumah pada akhir tahun.
"Saya mengerti kementerian transportasi telah membatalkan instruksinya untuk penangguhan reservasi baru. Maskapai penerbangan juga diminta mampu memenuhi kebutuhan warga negara Jepang yang kembali," kata Matsuno pada konferensi pers reguler.
Menurut pejabat Kementerian Transportasi, maskapai penerbangan dapat menerima reservasi baru selama jumlah kedatangan tetap di bawah batas harian 3.500, turun dari angka bulan lalu 5.000.
Pada Senin, Kishida melarang warga asing ke Jepang di tengah merebaknya varian Omicron. Namun larangan ini akhirnya diterapkan untuk warga Jepang yang terbang dari Afrika selatan kembali ke negaranya.
Pembatasan reservasi penerbangan baru terungkap pada hari Rabu. Pada Kamis, Menteri Transportasi Tetsuo Saito mengatakan kepada wartawan bahwa biro penerbangan menanggapi dari sudut pandang darurat.
Baca: Tersulut Ucapan Abe, Beijing Panggil Duta Besar Jepang untuk Cina
REUTERS