TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak tujuh orang terluka termasuk polisi saat terjadi bentrokan dengan pengunjuk rasa di Rotterdam, Belanda pada Jumat malam. Unjuk rasa berlangsung untuk memprotes pembatasan Covid-19 di Belanda akibat gelombang keempat virus Corona.
Demonstrasi terjadi setelah pemerintah menyatakan akan menerapkan undang-undang yang membatasi akses orang-orang yang belum divaksinasi ke tempat umum. Hanya orang yang sudah sudah divaksinasi atau memiliki Corona pass akan diizinkan untuk beraktivitas di dalam ruangan.
Akibat demonstrasi yang berujung ricuh, polisi pun melepas tembakan peringatan. Luka-luka yang diderita pengunjuk rasa terkait dengan tembakan.
"Kami melepaskan tembakan peringatan dan ada juga tembakan langsung karena situasi mengancam jiwa," kata juru bicara kepolisian Patricia Wessels dikutip dari Sky News.
Dia menambahkan pengunjuk rasa kemungkinan cedera akibat tembakan peringatan. "Kami perlu menyelidiki penyebab pastinya lebih lanjut," ujar Wessels.
Unjuk rasa yang berujung ricuh membuat penegak hukum mengeluarkan peraturan darurat. Transportasi umum ditutup dan pengunjuk rasa diperintahkan untuk pulang.
Polisi anti huru hara menggunakan meriam air guna mengusir ratusan perusuh dari jalanan di pusat kota pelabuhan.
Video yang diposting di media sosial menunjukkan mobil polisi yang terbakar. Perusuh melemparkan kembang api dan batu ke arah petugas.
Pada pukul 1.30 pagi waktu setempat, bantuan dari seluruh wilayah telah datang ke Rotterdam untuk memulihkan ketertiban. Situasi kini terkendali.
Polisi Rotterdam telah menangkap sejumlah pengunjuk rasa. "Diharapkan akan ada lebih banyak penangkapan. “Sayangnya sekitar tujuh orang terluka, termasuk dari pihak polisi,"ujarnya.
"Terjadi tembakan peringatan beberapa kali. Pada satu titik situasi sangat berbahaya sehingga petugas harus melakukan penembakan," katanya.
Pekan lalu, pemerintah Belanda mengumumkan penguncian di sebagian wilayah selama tiga minggu. Restoran dan toko juga tutup lebih awal.
Lockdown dilakukan saat Belanda sedang menghadapi gempuran virus Corona. Seperti beberapa negara lainnya, Eropa sedang menghadapi gelombang keempat virus Corona.
Pada Sabtu, sebanyak 15 orang ditangkap setelah protes serupa pecah di kota Leeuwarden, Belanda. Kerusuhan juga pecah pada Januari lalu setelah pemerintah mengumumkan jam malam untuk mengendalikan tingkat infeksi yang melonjak.
Baca: Gelombang Keempat Corona di Eropa, Austria Lockdown Lagi Jerman Akan Ikuti
SKY NEWS | REUTERS