TEMPO.CO, Jakarta - Umar Ryoichi Mita, seorang keturunan samurai kelahiran 1892 ini merupakan muslim Jepang pertama yang menerjemahkan Alquran ke bahasa Jepang. Mengutip dari Facebook Anggi Prahesta yang dikirimkan ke grup Semua Tentang Jepang, Haji Umar Mita merupakan salah seorang muslim Jepang yang membawa banyak pengaruh dalam sejarah Islam di Jepang. Kontribusi dan pencapaian terbesar Haji Umar yaitu menerjemahkan Alquran ke bahasa Jepang dari bahasa Arab langsung dan selesai pada 1972.
Pertemuannya dengan Islam yaitu pada saat ia pergi ke Tiongkok dan berinteraksi dengan Islam untuk pertama kalinya. Melihat itu, ia sangat terkesan dengan gaya hidup umat muslim. Kemudian pada 1920, Haji Oemar mengunggah artikel mengenai "lslam in China" di sebuah majalah Jepang.
Melansir dari Japanesestation.com, pada 1921, ia bertemu dengan Haji Yamaoka seorang Muslim Jepang pertama yang naik haji pada 1909 untuk belajar mengenai Islam lebih dalam. Namun Mita memeluk Islam secara resmi pada tahun 1941, yaitu pada saat ia berusia 41 tahun serta menerima nama Umar. Ia pun memutuskan untuk melibatkan hati dan jiwanya untuk memeluk agama Islam.
Penerjemahan Alquran oleh Haji Umar Mita yaitu saat ia merasa kebutuhan akan tafsir Jepang dari Alquran yang disediakan oleh seorang muslim Jepang serta berasal dari teks Arab asli. Ia pun memutuskan untuk menerjemahkan Alquran ketika ia berumur 69 tahun. Walaupun usianya tak lagi muda, ia melakukannya karena mengharapkan keridhaan dari Sang Pencipta.
Haji Umar Mita juga datang ke Mekah dan berinteraksi dengan para ulama dan ahli tentang Alquran di Mekah, Madinah, Jeddah, Taif, Riyadh, dan lain-lain yang berkontribusi pada kemajuannya dalam menerjemahkan Alquran. Edisi pertama Alquran terjemahannya diterbitkan setelah 12 tahun kerja keras dan melelahkan dari Haji Umar Mita yang saat itu sudah berusia 80 tahun.
Setelah selesai menerjemahkan Alquran, Haji Umar Mita melanjutkan aktivitasnya di Japan Muslim Association sampai ia wafat pada 29 Mei 1983 dalam usia 91 tahun.
VALMAI ALZENA KARLA