Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Vaksin Sinovac Tak Diakui Italia, Komunitas China Kesulitan Dapat Green Pass

Reporter

image-gnews
Vaksin Sinovac untuk warga pesisir dalam rangka program serbuan vaksin COVID-19 di Desa Juwata Laut, Tarakan Utara, Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat, 17 September 2021. Dikses Lantamal XIII telah melaksanakan sebanyak 59.030 vaksin ke masyarakat dengan tujuh satuan kerja yaitu Tarakan, Nunukan, Balikpapan, Sanggatta, Banjarmasin, Kota Baru dan RSAL Iyas Tarakan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Vaksin Sinovac untuk warga pesisir dalam rangka program serbuan vaksin COVID-19 di Desa Juwata Laut, Tarakan Utara, Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat, 17 September 2021. Dikses Lantamal XIII telah melaksanakan sebanyak 59.030 vaksin ke masyarakat dengan tujuh satuan kerja yaitu Tarakan, Nunukan, Balikpapan, Sanggatta, Banjarmasin, Kota Baru dan RSAL Iyas Tarakan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu komunitas China terbesar di Italia memprotes aturan wajib kartu vaksinasi Covid-19 yang diberlakukan pemerintah. Mereka menyebut aturan tersebut tidak adil karena tak mengakui vaksin Sinovac.

Komunitas China di Italia itu meminta pihak berwenang untuk membuat interpretasi aturan yang fleksibel. Kartu vaksinasi yang disebut Green Pass telah memicu protes di beberapa kota di Italia sejak pemerintah mewajibkan vaksin Covid-19 di tempat kerja mulai 15 Oktober.

Kartu itu berfungsi untuk menunjukkan bukti bahwa seseorang telah divaksin Covid-19, untuk kekebalan terhadap virus corona. Dalam kartu itu berisi pula informasi bila seseorang telah terinfeksi sebelumnya atau memiliki hasil tes negatif virus corona.

Sebanyak 25 ribu orang komunitas China di kota Prato, Tuscan, mengeluhkan aturan Green Pass ini. Mereka berdiam di sekitar industri tekstil lokal.

Banyak dari mereka telah divaksin di China dengan vaksin buatan China Sinovac. Namun vaksin Sinovac dianggap tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan Green Pass.

Kepala komunitas China di Prato, Luca Zhou Long, mengirim surat kepada pemimpin daerah Tuscan Eugenio Giani. Long mengatakan banyak warga keturunan China di Italia tidak dapat pergi bekerja karena tak mendapat Green Pass.

"Jelas bahwa situasi ini menyulitkan bukan karena kurangnya vaksinasi tetapi karena ketidakmungkinan untuk mendapatkan sertifikat (vaksinasi)," tulis Long dalam surat yang dipublikasikan pada Selasa, 19 Oktober 2021.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Vaksin Covid-19 yang diakui oleh Italia dalam Green Pass adalah vaksin buatan Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson dan AstraZeneca.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi secara pribadi menyatakan skeptisisme terhadap vaksin Sinovac. "Vaksin China menunjukkan bahwa khasiatnya tidak memadai," kata Draghi pada Juni.

Baik pemerintah maupun otoritas Tuscan sejauh ini tidak menanggapi seruan Long. Namun komunitas China di kota Prato masih berharap bisa meniru San Marino, republik kecil yang dikelilingi oleh wilayah Italia utara. San Marino, tidak seperti Italia, mengizinkan penggunaan vaksin Sputnik buatan Rusia.

Pemerintah Italia memutuskan bahwa penduduk San Marino yang bekerja di Italia dan telah mendapatkan suntikan vaksin Rusia akan dibebaskan dari keharusan membawa Green Pass hingga 31 Desember 2021.

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

19 jam lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

19 jam lalu

Pandangan umum gerbang kota Porta Garibaldi, setelah pemerintah Italia memberlakukan lockdown di utara negara itu, di Milan, Italia, Ahad, 8 Maret 2020. Karantina diberlakukan setelah jumlah kasus virus corona melonjak 25% dalam periode 24 jam menjadi 7.375, sementara kematian naik 57% menjadi 366. REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

22 jam lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

6 hari lalu

Danau Como, Italia. Unsplash.com/Lewis J Goetz
Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian


6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 11 Juli 2022. Sumber: Biro Setpres
6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.


Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

7 hari lalu

Reruntuhan Pemandian Kuno Caracella di Roma, Italia (Pixabay)
Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.


Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

8 hari lalu

Dua kapal frigat FREMM rencananya akan dibangun di Indonesia dengan bantuan Fincantieri sebagai bagian transfer of technology, sedangkan empat kapal frigat FREMM akan dibangun di Fincantieri di Italia. Navalnews.com
Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

9 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

10 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

12 hari lalu

R. Budi Hartono dan Michael Hartono menempati posisi pertama daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia versi Forbes dengan kekayaan sebesar USD 38,8 miliar atau Rp 555,8 triliun. Hartono Bersaudara mendapatkan sebagian besar kekayaan dari investasi di BCA. Tetapi, akar kekayaan mereka berasal dari usaha rokok Djarum yang dimulai oleh ayah mereka dan sekarang dijalankan oleh putra sulung Budi, Victor Hartono. Selain itu, kepemilikan keluarga ini juga termasuk merek elektronik populer, Polytron, dan real estate utama di Jakarta. Forbes
Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

Klub Sepak Bola Italia, Como 1907 ternyata milik orang terkaya di Indonesia yakni Hartono Bersaudara. Bagaimana kisah pembeliannya saat itu?