TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu komunitas China terbesar di Italia memprotes aturan wajib kartu vaksinasi Covid-19 yang diberlakukan pemerintah. Mereka menyebut aturan tersebut tidak adil karena tak mengakui vaksin Sinovac.
Komunitas China di Italia itu meminta pihak berwenang untuk membuat interpretasi aturan yang fleksibel. Kartu vaksinasi yang disebut Green Pass telah memicu protes di beberapa kota di Italia sejak pemerintah mewajibkan vaksin Covid-19 di tempat kerja mulai 15 Oktober.
Kartu itu berfungsi untuk menunjukkan bukti bahwa seseorang telah divaksin Covid-19, untuk kekebalan terhadap virus corona. Dalam kartu itu berisi pula informasi bila seseorang telah terinfeksi sebelumnya atau memiliki hasil tes negatif virus corona.
Sebanyak 25 ribu orang komunitas China di kota Prato, Tuscan, mengeluhkan aturan Green Pass ini. Mereka berdiam di sekitar industri tekstil lokal.
Banyak dari mereka telah divaksin di China dengan vaksin buatan China Sinovac. Namun vaksin Sinovac dianggap tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan Green Pass.
Kepala komunitas China di Prato, Luca Zhou Long, mengirim surat kepada pemimpin daerah Tuscan Eugenio Giani. Long mengatakan banyak warga keturunan China di Italia tidak dapat pergi bekerja karena tak mendapat Green Pass.
"Jelas bahwa situasi ini menyulitkan bukan karena kurangnya vaksinasi tetapi karena ketidakmungkinan untuk mendapatkan sertifikat (vaksinasi)," tulis Long dalam surat yang dipublikasikan pada Selasa, 19 Oktober 2021.
Vaksin Covid-19 yang diakui oleh Italia dalam Green Pass adalah vaksin buatan Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson dan AstraZeneca.
Perdana Menteri Italia Mario Draghi secara pribadi menyatakan skeptisisme terhadap vaksin Sinovac. "Vaksin China menunjukkan bahwa khasiatnya tidak memadai," kata Draghi pada Juni.
Baik pemerintah maupun otoritas Tuscan sejauh ini tidak menanggapi seruan Long. Namun komunitas China di kota Prato masih berharap bisa meniru San Marino, republik kecil yang dikelilingi oleh wilayah Italia utara. San Marino, tidak seperti Italia, mengizinkan penggunaan vaksin Sputnik buatan Rusia.
Pemerintah Italia memutuskan bahwa penduduk San Marino yang bekerja di Italia dan telah mendapatkan suntikan vaksin Rusia akan dibebaskan dari keharusan membawa Green Pass hingga 31 Desember 2021.
REUTERS