TEMPO.CO, Jakarta - Lima anggota komite Kehakiman DPR AS menuduh para eksekutif puncak Amazon,com, termasuk pendiri Jeff Bezos, memberi keterangan menyesatkan pada Kongres atau mungkin berbohong tentang praktik bisnis Amazon.
Tuduhan itu disebutkan dalam surat yang dikirim anggota Kongres AS kepada kepala eksekutif Amazon.com Inc, Minggu, 17 Oktober 2021, demikian dilaporkan Reuters, Senin.
Surat itu juga menyatakan bahwa komite sedang mempertimbangkan "apakah masalah ini akan dirujuk ke Departemen Kehakiman."
Surat untuk CEO Amazon Andy Jassy itu mengikuti hasil liputan investigasi Reuters minggu lalu yang menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan kampanye sistematis menyalin produk dan mencurangi hasil pencarian di India untuk meningkatkan penjualan mereknya sendiri.
Hasil investigasi ini dibantah oleh Amazon.
Surat itu menyatakan bahwa "pelaporan yang kredibel" dalam berita Reuters dan artikel baru-baru ini di beberapa outlet berita lain "secara langsung bertentangan dengan kesaksian dan pernyataan tersumpah dari para eksekutif puncak Amazon - termasuk mantan CEO Jeffrey Bezos."
"Paling-paling, pelaporan ini menegaskan bahwa perwakilan Amazon menyesatkan Komite. Paling buruk, ini menunjukkan bahwa mereka mungkin telah berbohong kepada Kongres dalam kemungkinan pelanggaran hukum pidana federal," kata surat itu, yang salinannya dibaca Reuters.
Sebagai tanggapan, juru bicara Amazon mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, "Amazon dan eksekutifnya tidak menyesatkan komite, dan kami telah menyangkal dan berusaha memperbaiki catatan pada artikel media yang tidak akurat yang dimaksud."
"Seperti yang telah kami nyatakan sebelumnya, kami memiliki kebijakan internal, yang melampaui kebijakan pengecer lain yang kami ketahui, yang melarang penggunaan data penjual individu untuk mengembangkan produk label pribadi Amazon. Kami menyelidiki setiap tuduhan bahwa kebijakan ini mungkin telah dilanggar dan mengambil tindakan yang sesuai."
Sejak 2019, Komite Kehakiman DPR telah menyelidiki persaingan di pasar digital, termasuk bagaimana Amazon menggunakan data penjual berpemilik dari platformnya, dan apakah perusahaan secara tidak adil mengutamakan produknya sendiri.
Dalam kesaksian di depan subkomite antitrust Komite Kehakiman tahun lalu, Bezos mengatakan perusahaan melarang karyawannya menggunakan data penjual individu untuk menguntungkan lini produk label pribadinya sendiri.
Dalam sidang lain pada tahun 2019, Nate Sutton, penasihat umum asosiasi Amazon, bersaksi bahwa perusahaan tidak menggunakan data tersebut untuk membuat produk bermereknya sendiri atau mengubah hasil pencariannya untuk menguntungkan mereka.
Ditanya selama sidang kongres 2019 apakah Amazon mengubah algoritme untuk mengarahkan konsumen ke barangnya sendiri, Sutton menjawab, "Algoritme dioptimalkan untuk memprediksi apa yang ingin dibeli pelanggan terlepas dari penjualnya."
Surat anggota parlemen memberi Jassy "kesempatan terakhir" memberikan bukti untuk menguatkan kesaksian dan pernyataan perusahaan sebelumnya.
Surat itu juga menyatakan, bahwa "adalah ilegal secara pidana untuk secara sadar dan sengaja membuat pernyataan yang salah secara material, menyembunyikan fakta material, atau memberikan dokumentasi palsu sebagai tanggapan atas penyelidikan kongres."
Anggota Kongres memberi CEO waktu hingga 1 November 2021 memberikan tanggapan tersumpah untuk mengklarifikasi "bagaimana Amazon menggunakan data penjual individu non-publik untuk mengembangkan dan memasarkan lini produknya sendiri" dan bagaimana peringkat pencarian Amazon mendukung produk tersebut.
Baca juga Amazon Dituduh Curangi Penjual dengan Mencuri Desain Produk Ritel Lain