TEMPO.CO, Jakarta - Pentagon menawarkan ganti rugi berupa uang belasungkawa kepada keluarga 10 warga sipil yang tewas akibat serangan drone salah sasaran di Kabul, Agustus 2021. Tidak dijelaskan berapa nilai uang duka cita itu,
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat juga menawarkan kepada anggota keluarga korban untuk pindah ke AS, demikian dilaporkan Reuters, Sabtu, 16 Oktober 2021.
Sekretaris Pers Pentagon John Kirby mengatakan Jumat malam, bahwa staf Menteri Pertahanan bidang Kebijakan, Colin Kahl, mengadakan pertemuan virtual pada hari Kamis dengan Steven Kwon, pendiri dan presiden Nutrition & Education International, organisasi bantuan yang mempekerjakan Zemari Ahmadi, yang tewas dalam serangan 29 Agustus 2021 di Kabul itu.
Ahmadi dan 9 orang lainnya, kebanyakan anak-anak, tewas dalam serangan drone AS yang mengira ia adalah anggota ISIS-K, kata Kirby.
Pentagon mengatakan sebelumnya bahwa serangan pada 29 Agustus itu menargetkan seorang pengebom bunuh diri ISIS yang menjadi ancaman bagi pasukan pimpinan AS di bandara saat mereka menyelesaikan tahap terakhir penarikan mereka dari Afghanistan.
Namun, laporan segera muncul bahwa serangan pesawat tak berawak di lingkungan barat Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul telah menewaskan warga sipil termasuk anak-anak. Video dari tempat kejadian menunjukkan puing-puing mobil berserakan di sekitar halaman sebuah gedung. Pentagon kemudian mengatakan serangan itu adalah "kesalahan tragis".
Serangan itu terjadi tiga hari setelah seorang pengebom bunuh diri ISIS menewaskan 13 orang pasukan AS. dan sejumlah warga sipil Afghanistan yang berkerumun di luar gerbang bandara.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.