TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, pada 15 Oktober 2021, memberikan penghargaan kepada enam individu, yang dinilai telah berjasa mempererat hubungan persahabatan dan saling pengertian selama bertahun-tahun antara Indonesia dengan Jepang.
Satu dari enam individu yang mendapat penghargaan tersebut Haruka Nakagawa, mantan anggota AKB 48, JKT 48 dan aktris multi talenta.
Haruka Nakagawa, mengaku karena perpisahan orang tuanya menyebabkan lupa wajah ibunya dan hingga kini Haruka tak lagi bertemu dengan ibunya. Instagram/@haruuuu_chan
Kedutaan Besar Jepang di Jakarta dalam keterangan menjelaskan, Haruka dinilai telah berjasa menyebarkan budaya pop Jepang di Indonesia dengan tampil di berbagai tempat, baik di teater khusus yang berlokasi di dalam FX Mall, panggung di daerah, maupun melalui media sosial.
Haruka ke Indonesia setelah ditransfer ke JKT48 pada musim gugur 2012. Setelah keluar dari JKT 48 pada 2016, Haruka merambah sejumlah bidang karena sosoknya yang multi talenta.
Haruka juga bekerjasama pada banyak proyek pertukaran budaya antara Jepang dan Indonesia seperti Jak-Japan Matsuri (JJM). Keikutsertaan Haruka sebagai Duta Persahabatan dalam Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Jepang-Indonesia pada 2018 untuk mensosialisasikan serta meramaikan kegiatan tahunan, dinilai turut berkontribusi dalam memperkuat hubungan persahabatan kedua negara.
Selain Haruka, lima individu lainnya yang mendapat penghargaan dari Duta Besar Jepang di Indonesia adalah Anita Firmanti mantan Sekjen Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Almarhum Kafadho Asisten Chef di Kediaman Resmi Duta Besar Jepang, Kobi Yoshihiro Presiden PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk, Saiful Umam Direktur Eksekutif Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat UIN Jakarta, dan Rizal Lukman Staf Khusus Kementerian Koordinator di bidang Perekonomian RI.
Baca juga: Tertarik Bekunjung ke Destinasi Wisata Batu Alien Merapi di Yogyakarta?
![Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengumumkan pemulangan barang antik yang dicuri ke Kamboja pada tahun 2022. New York adalah pusat perdagangan manusia yang utama, dan beberapa karya telah disita dalam beberapa tahun terakhir dari museum, termasuk Museum Seni Metropolitan yang bergengsi, dan kolektor [File: Andrew Kelly/Reuters]](https://statik.tempo.co/data/2024/04/27/id_1297740/1297740_720.jpg)
