TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kasus Covid-19 di Singapura terus merangkak naik. Kementerian Kesehatan setempat melaporkan jumlah kasus harian mencapai angka tertinggi sejak pandemi dimulai. Pada Selasa, 5 Oktober 2021, Singapura mencatatkan 3.486 kasus baru dengan angka kematian 9 orang.
Dikutip dari Reuters, melonjaknya kasus infeksi covid-19 membuat Singapura menghentikan pelonggaran. Singapura juga memperketat pembatasan sejak pekan lalu. Jumlah pertemuan sosial dibatasi menjadi dua orang. Warga juga diwajibkan kembali bekerja serta bersekolah dari rumah.
Lebih dari 80 persen penduduk Singapura telah divaksinasi covid-19. Namun menyebarnya varian Delta membuat kasus terus merangkak naik.
Akibatnya ruang perawatan intensif atau ICU di rumah sakit umum mulai penuh. Dilansir dari Channel News Asia, tingkat okupansi yang rata-rata 26 persen dalam tiga bulan terakhir, melonjak menjadi 53 persen menurut Menteri Senior Negara Kesehatan Janil Puthucheary di Parlemen, Senin, 4 Oktober 2021.
Puthucheary juga mencatat sekitar 15 persen tempat tidur di rumah sakit umum menampung pasien Covid-19. Sebanyak 2 persen pasien yan dirawat di ICU membutuhkan bantuan oksigen. Kebanyakan dari mereka belum divaksinasi atau berusia lanjut.
Selain tingkat hunian ICU, tempat tidur isolasi juga meningkat dari 58 persen menjadi 86 persen dalam tiga bulan terakhir.
Pemerintah juga telah menyiapkan 95 ambulans untuk mengangkut pasien Covid-19 ke berbagai fasilitas kesehatan. Selain itu, rumah sakit telah menambah 74 tempat tidur ICU, dari semula 187 tempat tidur untuk pasien Covid-19 dengan kondisi parah. “Lebih banyak tempat tidur ICU yang akan dibuka jika diperlukan,” katanya.
Puthucheary menambahkan pemerintah juga memantau situasi di rumah sakit karena hampir 400 petugas kesehatan telah terinfeksi Covid-19. "Kami juga bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan swasta untuk menambah tenaga kerja," ujarnya.
Baca: Mulai 6 Oktober, Singapura Perpendek Masa Karantina Kedatangan Pelancong dari RI
REUTERS | CNA