Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arc de Triomphe Paris Kembali ke Bentuk Aslinya setelah Sebulan Berselimut Biru

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
 Monumen  Arc de Triomphe yang terselubung sebagai bagian dari instalasi seni berjudul
Monumen Arc de Triomphe yang terselubung sebagai bagian dari instalasi seni berjudul "L'Arc de Triomphe, Wrapped" karya mendiang seniman Christo dan Jeanne-Claude di Jalan Champs Elysees saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day di Kota Paris, Prancis, Minggu (19/9/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Benoit Tessier/
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu ikon Paris, Arc de Triomphe, kembali ke bentuk aslinya setelah sebulan dibungkus dengan plastik biru keperakan sebagai bagian dari instalasi seni, Senin, 4 Oktober 2021.

Rencana membungkus landmark berbentuk gapura dari abad ke-19 itu pada awalnya disusun oleh mendiang seniman kelahiran Bulgaria, Christo.

Namun, rencana itu kemudian dilanjutkan oleh sebuah tim  dengan biaya sekitar 14 juta euro (sekitar Rp231,87 miliar). Keponakan Christo menjadi salah satu anggota tim tersebut.

Instalasi seni tersebut berlangsung hingga Minggu (3/10). Para pekerja memulai operasi untuk menurunkan instalasi seni di Arc de Triomphe dengan membuka bungkus plastik dari puncak monumen setinggi 50 meter itu.

Foto udara menunjukkan kawasan Place de l'Etoile dan Arc de Triomphe yang sepi di Paris, saat lockdown untuk memperlambat penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19) Prancis, Rabu, 1 April 2020. REUTERS/Pascal Rossignol

Pada penghujung hari, sebagian besar bungkus plastik di Arc de Triomphe hilang sehingga memperlihatkan hiasan batu di bawahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah derek konstruksi siap untuk melanjutkan pekerjaan pembongkaran pada Selasa. Para pengunjung berkumpul di kaki gapura (Arc de Triomphe) untuk berfoto.

"Ini agak menyedihkan. Saya pikir instalasinya dicopot terlalu cepat," kata seorang warga Paris, Sarah Palleul, ketika dia melihat para pekerja mengupas pembungkus yang dapat didaur ulang dari  monumen Arc de Triomphe.

Namun, dia menambahkan: "Kami akan senang melihat Arc de Triomphe seperti sebelumnya."

Instalasi seni yang dipasangkan pada Arc de Triomphe itu umumnya diterima dengan baik, meskipun beberapa turis menyatakan frustrasi karena mereka telah datang jauh-jauh ke Paris untuk melihat monumen itu dalam bentuk klasiknya, tetapi malah melihatnya terbungkus di balik selubung plastik.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

18 hari lalu

Portas do Sol, Lisbon, Portugal. Unsplash.com/Lisha  Riabinina
Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

Menurut sebuah studi, kota ini menempati urutan teratas sebagai kota terpopuler untuk melamar kekasih


Jauhi Paris yang Ramai, Ini Destinasi Wisata Tersembunyi di Seine-Saint-Denis

19 hari lalu

Basilika Saint-Denis. Instagram.com/@basiliquesaintdenis
Jauhi Paris yang Ramai, Ini Destinasi Wisata Tersembunyi di Seine-Saint-Denis

Berikut ini beberapa destinasi hidden-gem yang dapat ditemukan di Seine-Saint-Denis, Paris


39 Tahun Bandara Soekarno-Hatta: Akhiri Masa Kejayaan Bandara Kemayoran, Arsitek Bandara Charles de Gaulle Paris

25 hari lalu

Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. ANTARA/Widodo S. Jusuf
39 Tahun Bandara Soekarno-Hatta: Akhiri Masa Kejayaan Bandara Kemayoran, Arsitek Bandara Charles de Gaulle Paris

Pada 1 April 1985, Bandara Soekarno-Hatta mulai beroperasi untuk pertama kalinya. Lantas, bagaimana awal pendirian bandara internasional ini?


Tak Perlu Naik Menara Eiffel, Turis Bisa Menikmati Pemandangan Kota Paris Gratis di Gedung Ini

30 hari lalu

Menara Eiffel, Paris. Unsplash.com/Denys Nevozhai
Tak Perlu Naik Menara Eiffel, Turis Bisa Menikmati Pemandangan Kota Paris Gratis di Gedung Ini

Galeries Lafayette Paris Haussmann, sebuah bangunan abad ke-19, bisa jadi alternatif Menara Eiffel.


Agensi Bantah Han So Hee Berteriak Saat Pesta di Paris

52 hari lalu

Han So Hee. Dok. 9ato Entertainment
Agensi Bantah Han So Hee Berteriak Saat Pesta di Paris

Setelah video Han So Hee yang berteriak di tengah pesta, agensi memberikan pernyataan resmi terkait hal tersebut


Menara Eiffel Dibuka Lagi setelah Tutup selama Enam Hari

26 Februari 2024

Sebuah tanda bertuliskan
Menara Eiffel Dibuka Lagi setelah Tutup selama Enam Hari

Pembukaan Menara Eiffel sejak Minggu dilakukan setelah pengelola berjanji mengalokasikan biaya pemeliharaan dan kenaikan gaji pekerja


Pemogokan Pekerja Berakhir, Menara Eiffel Dibuka Kembali untuk Wisatawan

25 Februari 2024

Sebuah tanda bertuliskan
Pemogokan Pekerja Berakhir, Menara Eiffel Dibuka Kembali untuk Wisatawan

Menara Eiffel di ibu kota Prancis, Paris, yang telah ditutup selama lima hari karena pemogokan pekerja, akan dibuka kembali pada Minggu 25 Februari.


Fakta tentang Penutupan Menara Eiffel di Paris yang Sudah Berlangsung Empat Hari

23 Februari 2024

Warga menyaksikan pertunjukan cahaya hiasi menara Eiffel saat perayaan peringatan 130 tahun didirikannya menara Eiffel di Paris, Prancis, 15 Mei 2019. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Fakta tentang Penutupan Menara Eiffel di Paris yang Sudah Berlangsung Empat Hari

Serikat pekerja Menara Eiffel mengatakan bahwa aksi protes mereka dapat berlangsung selama beberapa hari, bahkan berminggu-minggu.


Menara Eiffel Tutup karena Pemogokan, Wisatawan Kecewa

21 Februari 2024

Menara Eiffel, Paris. Unsplash.com/Denys Nevozhai
Menara Eiffel Tutup karena Pemogokan, Wisatawan Kecewa

Pemogokan ini memaksa Menara Eiffel tutup untuk kedua kalinya dalam dua bulan, disebabkan perselisihan mengenai pengelolaan.


Jerome Polin Ungkap Cara Pencopet Paris Beraksi, Yusuke Jadi Korban

19 Februari 2024

Jerome Polin dan Waseda Boys ketika traveling ke Paris, Prancis (Instagram/@jeromepolin)
Jerome Polin Ungkap Cara Pencopet Paris Beraksi, Yusuke Jadi Korban

Prancis merupakan negara kedua dengan jumlah kasus pencopetan tertinggi di kawasan Eropa setelah Italia. Copet mengincar wisatawan di Paris.