TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Ekuador pada Kamis, 30 September 2021, mengidentifikasi total 116 tahanan yang tewas dalam sebuah kerusuhan di penjara Penitenciaria del Litoral, provinsi Guayaquil, Ekuador. Kepolisian meminta anggota keluarga korban untuk mengirimkan foto keluarga yang ditahan di penjara Penitenciaria del Litoral atau menginformasikan detail ciri-ciri seperti bekas luka atau tato, untuk membantu otoritas mengidentifikasi korban tewas.
Kerusahan di penjara Penitenciaria del Litoral terjadi pada Selasa malam, 28 September 2021. Dugaan sementara pemicu kerusuhan adalah pertikaian antar geng yang memperebutkan rute perdagangan narkoba.
Tentara memeriksa seorang sopir ambulans di penjara Penitenciaria del Litoral setelah para tahanan tewas dan lainnya terluka dalam kerusuhan di Guayaquil, Ekuador, 28 September 2021. Gambar diambil 28 September 2021. REUTERS/Vicente Gaibor del Pino
Kejadian tersebut tercatat sebagai kerusuhan dalam bilik penjara yang paling mematikan dalam sejarah Ekuador. Selain korban tewas, dada 80 orang mengalami luka-luka.
Kepala Kepolisian Ekuador Tannya Varela mengatakan jumlah korban dalam kerusuhan ini bisa saja bertambah karena petugas masih menyelidiki. Pada Kamis pagi, 30 September 2021, kepolisian nasional Ekuador menerjunkan sekitar 400 personil untuk mengendalikan penjara Penitenciaria del Litoral, salah satu penjara terbesar di Ekuador. Personel keamanan juga sampai masuk ke dalam penjara guna memastikan kondisi sudah aman.
Baca Juga:
“Kami belum merampungkan intervensi di lembaga pemasyarakat, jadi mungkin saja masih ada beberapa jenazah di dalam (penjara) dan beberapa korban luka-luka yang mungkin meninggal akibat luka-luka yang dialami,” kata Varela.
Ini bukan pertama kali penjara di Ekuador mengalami kerusuhan atau tindak kekerasan dalam penjara. Sebelumnya pada Februari dan Juli 2021, juga terjadi kerusuhan, yang menewaskan 79 orang pada kerusuhan Februari lalu dan 22 orang pada Juli 2021. Otoritas mengkaitkan bentrokan ini dilakukan antar geng yang saling bersaing dalam memperebutkan perdagangan narkoba di Ekuador.
Baca juga: Ekuador Cabut Kewarganegaraan Pendiri Wikileaks Julian Assange
Sumber: Reuters