Prancis menyebut AUKUS sebagai tikaman dari belakang dan menyebut Joe Biden bertindak seperti pendahulunya, Donald Trump, karena tidak melibatkan Prancis dan sekutu Atlantik dalam pakta tersebut.
"Keputusan brutal, sepihak, dan tak terduga ini mengingatkan saya pada apa yang dulu dilakukan Trump," kata Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian kepada radio franceinfo.
"Saya marah dan kecewa. Ini harusnya tidak dilakukan di antara sekutu," katanya.
Bukan hanya tidak dilibatkan, pakta AUKUS juga membuat kesepakatan pembelian kapal selam Prancis senilai puluhan miliar dolar AS oleh Australia pupus.
Pada tahun 2016, Australia telah memilih pembuat kapal Prancis Naval Group untuk membangun armada kapal selam baru senilai US$40 miliar (Rp570 triliun) untuk menggantikan kapal selam kelas Collins yang berusia lebih dari dua puluh tahun.
Dua minggu lalu, menteri pertahanan dan luar negeri Australia telah menegaskan kembali kesepakatan itu ke Prancis, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron memuji kerjasama puluhan tahun di masa depan ketika menjamu Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Juni.
Dikutip dari Reuters, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Australia akan membatalkan kesepakatan senilai US$40 miliar dengan Prancis untuk mengembangkan kapal selam konvensional untuk menggantikan armada kapal selam kelas Collins yang sudah tua, dan bernegosiasi selama 18 bulan dengan Amerika Serikat dan Inggris untuk membangun delapan kapal selam bertenaga nuklir.
Para pemimpin Eropa telah menyampaikan berbagai tingkat kekecewaan dan perasaan terkucilkan atas kesepakatan itu. Seorang pejabat Uni Eropa mengindikasikan bahwa mereka sama sekali tidak mengetahui kesepakatan tersebut, CNN melaporkan.
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki menepis beberapa komentar Le Drian.
Ketika ditanya apa pendapat Biden tentang komentar menteri luar negeri, Psaki mengatakan selama konferensi pers Gedung Putih pada hari Kamis, "Presiden tidak terlalu memikirkannya."
"Fokus Presiden adalah menjaga dan melanjutkan hubungan dekat kami dengan para pemimpin di Prancis, dengan Inggris, dengan Australia, dan untuk mencapai tujuan global kami, yang mencakup keamanan di Indo-Pasifik. Itulah fokusnya, dan kami akan terus bekerja menuju kemitraan yang produktif dan konstruktif dengan Prancis," kata Psaki, dikutip dari CNN.
Joe Biden mengatakan pada hari Rabu bahwa Prancis tetap menjadi mitra utama di zona Indo-Pasifik.
Scott Morrison mengatakan Australia berharap untuk terus bekerja dekat dan positif dengan Prancis, menegaskan Prancis Sebagai teman dan mitra utama bagi Australia dan Indo-Pasifik.
REAKSI TERHADAP AUKUS