TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden George W Bush jarang berbicara di depan umum tentang serangan teror 9/11, yang menewaskan hampir 3.000 orang di New York, Washington dan Shanksville, sejak meninggalkan jabatannya.
Serangan itu mendorong Bush untuk melancarkan invasi pimpinan AS ke Afghanistan yang menggulingkan Taliban kekuasaan di Kabul dan mengirim pemimpin al Qaeda Osama bin Laden ke persembunyian.
Bush selanjutnya menginvasi Irak, berdasarkan klaim yang salah bahwa pemerintah otoriter Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal. Alhasil, Amerika mengalihkan sumber daya dan perhatiannya dari Afghanistan, meninggalkan fokus strategi AS di Afghanistan, kata mantan pejabat dan ahli, dikutip dari Reuters, 12 September 2021.
Penarikan pasukan AS dari Afghanistan oleh Joe Biden pada akhir Agustus, beberapa bulan setelah tenggat waktu yang ditetapkan oleh Donald Trump, memicu kritik keras dari Demokrat dan Republik, setelah pendudukan Taliban membuat warga Amerika dan Afghanistan yang ingin pergi terlantar berminggu-minggu.
Mantan Presiden AS George W. Bush berbicara dalam acara peringatan 20 tahun serangan 11 September 2001 di Flight 93 National Memorial di Stoystown, Pennsylvania, AS, 11 September 2021. [REUTERS/Hannah Beier]
Dalam wawancara Juli dengan televisi Jerman Deutsche Welle, Bush menyebut penarikan pasukan dari Afghanistan sebagai kesalahan dan mengatakan dia khawatir "konsekuensinya akan sangat buruk."
"Kalian telah menjadi kekuatan untuk kebaikan di dunia dan tidak ada yang dapat menodai kehormatan kalian," kata Bush berbicara tentang veteran AS yang bertugas di Afghanistan.
Dalam pidato hari Sabtu yang menandai peringatan 20 tahun serangan teror 9/11, Bush mengatakan AS menghadapi ekstremisme dalam negeri.
"AS telah melihat bukti yang berkembang bahwa bahaya bagi negara kita dapat datang tidak hanya melintasi perbatasan, tetapi dari kekerasan yang berkumpul di dalamnya," kata Bush, dikutip dari CNN.
"Ada sedikit tumpang tindih budaya antara ekstremis kekerasan di luar negeri dan ekstremis kekerasan di dalam negeri," kata Bush, "tetapi dalam penghinaan mereka terhadap pluralisme, dalam ketidakpedulian mereka terhadap kehidupan manusia, dalam tekad mereka untuk mencemarkan simbol-simbol nasional, mereka adalah anak-anak dari roh busuk yang sama."
"Dan itu adalah tugas kita untuk menghadapi mereka," tambahnya.
Pidato George W Bush di situs peringatan teror 9/11 Flight 93 Memorial di Shanksville, Pennsylvania, datang delapan bulan setelah pengikut Donald Trump menyerang US Capitol pada 6 Januari dalam upaya untuk menghentikan Kongres mengesahkan Joe Biden sebagai presiden AS.
Baca juga: Peringati Teror 9/11, George W Bush Ingatkan Bahaya Ekstremisme Dalam Negeri
REUTERS | CNN