TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Israel pada Ahad menuduh Iran memberikan pelatihan pesawat drone kepada milisi asing di sebuah pangkalan udara dekat kota Isfahan.
Tuduhan ini dilontarkan sebulan setelah Iran berada di bawah pengawasan global atas dugaan serangan drone terhadap sebuah kapal tanker yang dikelola Israel di lepas pantai Oman.
Israel telah menggabungkan serangan militer dengan tekanan diplomatik untuk meredam pengaruh regional musuh bebuyutannya.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan Iran menggunakan pangkalan udara Kashan di utara Isfahan untuk melatih operasi teror dari Yaman, Irak, Suriah, dan Lebanon dalam menerbangkan UAV (kendaraan udara tak berawak) buatan Iran, dilaporkan Reuters, 12 September 2021.
"Iran juga mencoba untuk mentransfer pengetahuan yang memungkinkan pembuatan UAV di Jalur Gaza, di perbatasan selatan Israel," kata Benny Gantz mengatakan pada konferensi di Universitas Reichman dekat Tel Aviv.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz membetulkan letak maskernya selama pertemuan kabinet mingguan di kantor perdana menteri di Yerusalem, 1 Agustus 2021. [Abir Sultan/Pool via REUTERS]
Kantor Benny Gantz memberikan gambar satelit yang menunjukkan UAV di landasan pacu di Kashan. Tidak ada komentar langsung dari Iran.
Ledakan 29 Juli terhadap Mercer Street, sebuah kapal tanker minyak milik Jepang berbendera Liberia yang dikelola oleh Zodiac Maritime milik Israel, dekat mulut Teluk yang merupakan rute pengiriman minyak utama, telah menewaskan dua awak: seorang warga Inggris dan seorang warga Rumania.
Militer AS mengatakan para ahli bahan peledak dari kapal induk USS Ronald Reagan, yang dikerahkan untuk membantu Mercer Street, menyimpulkan bahwa ledakan itu berasal dari pesawat drone yang diproduksi di Iran.
Iran membantah terlibat dalam serangan pesawat drone terhadap kapal tanker Mercer Street.
Baca juga: Iran Klaim Punya Drone dengan Jangkauan 7.000 Km
REUTERS