TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kendaraan sipil diyakini digunakan sebagai peluncur roket rakitan dalam serangan roket yang ditujukan ke bandara Kabul pada Senin.
CNN melaporkan kendaraan itu terbakar di sebuah jalan di lingkungan Khair Khana di Kabul setelah roket ditembakkan.
Sisa-sisa mobil yang dibakar ditutupi dengan puing-puing, kaca hilang dari semua jendela, dan karet meleleh dari ban. Mobil itu tampaknya telah dimodifikasi dengan enam tabung peluncur roket, yang terlihat di dalam kerangka mobil yang hangus.
Zia ud Din, seorang penjual keripik kentang yang rumahnya bersebelahan dengan tempat mobil diparkir, mendengar ledakan roket yang diluncurkan.
"Ada beberapa ledakan besar, kami semua berada di dalam rumah, seluruh keluarga, ketika kami mendengar ledakan keras, kami berlari ke taman, semuanya terbakar. Untungnya, tidak ada yang terbunuh atau terluka," katanya kepada CNN, dikutip 30 Agustus 2021.
Pertahanan anti-rudal AS mencegat sebanyak lima roket yang ditembakkan ke bandara Kabul Senin pagi, kata seorang pejabat AS kepada Reuters, saat AS bergegas menyelesaikan penarikan pasukan dari Afghanistan.
Seorang anggota pasukan Taliban berjaga-jaga ketika orang-orang Afghanistan mengambil gambar sebuah kendaraan tempat roket ditembakkan, di Kabul, Afghanistan, 30 Agustus 2021. [REUTER/Stringer]
Media Afghanistan mengatakan serangan roket diluncurkan dari belakang kendaraan. Kantor berita Pajhwok mengatakan beberapa roket menghantam berbagai bagian ibu kota Afghanistan.
Laporan awal tidak menunjukkan adanya korban AS dari serangan roket terbaru, kata pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, kepada Reuters.
Saksi mata CNN mengatakan salah satu roket menghantam gedung di dekatnya. Sebuah dampak roket terlihat di menara bertingkat tinggi di dekatnya. Anggota Taliban dan saksi mata mengatakan tidak ada korban di gedung itu.
Anggota Taliban pada awalnya mengepung daerah itu, memberi tahu para warga bahwa situasinya tetap berbahaya, meskipun mereka kemudian mengizinkan wartawan di jalan.
Pada Minggu, serangan drone AS menewaskan seorang pengebom mobil bunuh diri yang menurut pejabat Pentagon telah bersiap untuk menyerang bandara atas nama ISIS-K, afiliasi lokal ISIS yang merupakan musuh bersama Barat dan Taliban.
Komando Pusat AS mengatakan sedang menyelidiki laporan korban sipil dari serangan pesawat drone hari Minggu.
Serangan pesawat tak berawak itu menewaskan tujuh orang, kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid kepada televisi pemerintah China CGTN pada hari Senin, mengkritik tindakan AS di tanah asing sebagai melanggar hukum.
CNN melaporkan sembilan orang tewas dalam serangan drone AS, termasuk anggota satu keluarga yang terdiri dari enam anak-anak, kata seorang kerabat korban mengatakan kepada wartawan lokal.
Itu adalah kecaman kedua setelah serangan pesawat drone AS pada hari Sabtu menewaskan dua militan ISIS-K di provinsi timur Nangarhar, dalam serangan yang menurut juru bicara Taliban telah melukai dua perempuan dan seorang anak.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa serangan roket ke bandara Kabul kemungkinan diluncurkan oleh ISIS-K, tetapi memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk mengetahui dengan pasti.
Baca juga: AS Kembali Lancarkan Serangan Drone, Hantam Bom Mobil yang Menuju Bandara Kabul
CNN | REUTERS