TEMPO.CO, Jakarta - Taliban meminta Turki untuk memberikan bantuan di Bandara Hamid Karzai, Kabul setelah proses evakuasi usai dan tentara asing meninggalkan Afghanistan. Dikutip dari kantor berita Reuters, Taliban mengharapkan bantuan teknis dari Turki perihal operasional bandara.
Menurut salah seorang pejabat pemerintahan Turki, permintaan Taliban membawa Turki ke situasi dilematis. Di satu sisi, Presiden Recep Tayyip Erdogan sudah mengatakan siap membantu Taliban apabila diminta. Namun, di satu sisi, Turki tidak diizinkan mengirimkan tentaranya untuk mengawal proses di bandara karena mereka bagian dari NATO.
"Taliban sudah mengajukan permintaan untuk bantuan teknis. Namun, mereka meminta semua tentara Turki untuk ditarik...Menjaga keamanan para pekerja teknis tanpa keberadaan angkatan bersenjata itu beresiko," ujar pejabat terkait, Kamis, 26 Agustus 2021.
Pejabat tersebut melanjutkan bahwa pembahasan dengan Taliban soal permintaan yang mereka ajukan tengah berlangsung. Di saat bersama, kata ia, persiapan pemulangan tentara Turki yang berada di Afghanistan telah rampung.
Seorang anggota Taliban berjaga saat orang-orang berjalan di pintu masuk Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021. Diketahui sebelumnya Taliban menggunakan senapan AK-47, tetapi kini pasukan tersebut telah menggunakan senjata milik Amerika Serikat M16. REUTERS/Stringer
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui apakah Turki akan menyetujui permintaan Taliban atau tidak. Pejabat Turki lainnya mengatakan keputusan akan dibuat oleh administrasi Presiden Erdogan pada 31 Agustus nanti, tanggal di mana tentara asing harus mengakhiri proses evakuasi warga lokal maupun internasional.
Sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada 14 Agustus lalu, Turki memberikan pujian kepada kelompok tersebut. Menurutnya, Taliban melakukan proses transisi dengan baik. Oleh karenanya, mereka terbuka untuk membangun kerjasama begitu pemerintahan baru terbentuk.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, menyambut pernyataan itu dengan mengatakan pihaknya pun menantikan hubungan baik dengan Turki. Namun, ia tegas meminta Turki untuk tidak mengirimkan pasukan ke Afghanistan.
"Kami menginginkan hubungan yang baik dengan Turki, Pemerintah Turki, serta Muslim di sana. Namun, kami tak memerlukan tentara Turki di Afghanistan karena kami bisa menjaga bandara setelah evakuasi usai," ujar Zabihullah Mujahid pada Selasa kemarin.
Baca juga: ISIS Mengancam, Warga Afghanistan Diminta Jauhi Bandara Kabul
ISTMAN MP | REUTERS