TEMPO.CO, Jakarta - Airbnb mengumumkan akan memberi penginapan gratis di seluruh dunia kepada 20 ribu pengungsi dari Afghanistan. Menurut kepala eksekutif AirBnB Brian Chesky, fasilitas itu akan dibiayai oleh AirBnB.
“Kami menyediakan perumahan ini melalui agen dan mitra kami, yang berkoordinasi langsung dengan para pengungsi dan menyediakan kebutuhan mereka," ujar juru bicara perusahaan.
Meski hanya penginapan sementara, AirBnB menyatakan komitmennya menampung keluarga Afghanistan selama mereka membutuhkan.
Selama akhir pekan lalu, Airbnb.org yang merupakan lembaga amal AirBnB, telah bekerjasama dengan mitra untuk menempatkan 165 pengungsi di perumahan yang aman. Fasilitas itu diberikan tak lama setelah mereka mendarat di Amerika Serikat.
Selain AirBnB, bantuan juga datang dari perusahaan ritel raksasa AS, Walmart Inc. Dalam unggahannya di media sosial, Walmart berencana menyumbangkan US$ 1 juta kepada tiga organisasi nirlaba yang mengurusi pengungsi Afghanistan ke AS. Organisasi-organisasi tersebut adalah Lutheran Immigration and Refugee Service, No One Left Behind, dan Tragedy Assistance Program For Survivors.
Gelombang pengungsian terus terjadi dari Afghanistan sejak Taliban menguasai negara tersebut. Penerbangan militer dan koalisi AS telah mengevakuasi 21.600 orang dari Kabul, Afghanistan, dalam 24 jam terakhir.
Taliban telah melarang warga Afghanistan meninggalkan negara tersebut, terutama para dokter dan insinyur. Kelompok ini meminta warga Afghanistan kembali bekerja.
Baca juga: Taliban Peringatkan AS Setop Evakuasi Dokter dan Insinyur Afghanistan
AFIFA RIZKIA AMANI | DEWI | REUTERS