Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Richard Nixon, Presiden Amerika Serikat Pertama yang Mundur dari Jabatannya

Reporter

image-gnews
Dalam perayaan ulang tahun Flickr yang ke-5, Flickr menampilkan sejumlah foto yang sering dilihat salah satunya adalah foto Elvis Presley bersama Mantan Presiden Amerika yaitu Richard Nixon di Gedung Putih pada tahun 1970. dailymail.co.uk
Dalam perayaan ulang tahun Flickr yang ke-5, Flickr menampilkan sejumlah foto yang sering dilihat salah satunya adalah foto Elvis Presley bersama Mantan Presiden Amerika yaitu Richard Nixon di Gedung Putih pada tahun 1970. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 9 Agustus 1974, Presiden Richard Nixon resmi mengundurkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat. Hal itu pula yang menjadikannya sebagai Presiden Amerika Serikat pertama yang mengundurkan diri ketika masih menjabat aktif sebagai presiden. Pengakuan pengunduran diri Nixon juga menjadi pengakuan Amerika dalam kekalahan Perang Vietnam. Ia digantikan oleh Gerald Ford.

Hal ini bermula pada skandal Watergate yang dilakukan pada 17 Juni 1972, ketika beberapa pencuri ditangkap di kantor Komite Nasional Demokrat, yang terletak di kompleks gedung Watergate di Washington, DC. Pencurian yang dilakukan di tempat tersebut terhubung dengan kampanye pemilihan kembali Presiden Richard Nixon, dan mereka telah tertangkap menyadap telepon dan mencuri dokumen.

Adapun yang memasuki kompleks gedung Watergate kala itu ialah Virgilio Gonzalez, Bernard Barker, James McCord, Eugenio Martínez, dan Frank Sturgis. Mereka gagal menjalankan misinya karena seorang penjaga keamanan melihat seseorang telah menempelkan beberapa kunci pintu gedung. Penjaga itu memanggil polisi, yang datang tepat pada waktunya untuk menangkap mereka.

Tidak terdapat tanda-tanda yang jelas para penyusup tersebut terhubung langsung dengan Nixon, namun kecurigaan muncul ketika para detektif menemukan salinan nomor telepon Gedung Putih komite pemilihan kembali di antara barang-barang milik para penyusup.

Namun dalam pidatonya, Nixon menyangkal kejadian tersebut dan bersumpah bahwa staf Gedung Putihnya tidak terlibat dalam pembobolan tersebut. Sebagian besar pemilih mempercayainya, dan pada November 1972 presiden terpilih kembali dengan kemenangan telak.

Berdasarkan sumbarprov.go.id, setelah pemakzulannya menjadi Presiden AS ke-37, berbagai Hasil investigasi kemudian menguak bahwa ada bukti keterlibatan Presiden Nixon untuk menutupi kasus ini dan upaya-upaya kotor lain untuk melawan Partai Demokrat seperti menyadap pembicaraan pihak yang kontra dengannya.

Pasca pembobolan tersebut, Nixon juga sempat mengatur untuk memberikan ratusan ribu dolar "uang tutup mulut" kepada para pencuri. Langkah yang lebih serius dilakukan Nixon untuk menutupi kasus tersebut ketika ia menyalahgunakan kekeuasaannya dengan menginstruksikan CIA (Central Intelligency Agency) untuk menghalangi penyelidikan FBI atas kejahatan tersebut.

Semakin banyaknya hasil investigasi, semakin banyak pula orang yang mulai curiga dengan skema yang lebih besar dari kasus tersebut. salahduanya adalah wartawan Washington Post, Bob Woodward dan Carl Bernstein. Kedua jurnalis ini banyak mendapatkan informasi dari informan anonimnya yang dijuluki Deep Throat.

Ketika Nixon mengumumkan pengunduran dirinya di siaran televisi, ia mengatakan, “Dengan mengambil tindakan ini, saya berharap bahwa saya akan mempercepat dimulainya proses penyembuhan yang sangat dibutuhkan di Amerika.”

Dalam pengakuan kesalahan yang jarang terjadi, Richard Nixon mengatakan: "Saya sangat menyesalkan cedera yang mungkin terjadi selama peristiwa yang menyebabkan keputusan ini." Dalam pidato terakhirnya kepada staf Gedung Putih, Nixon yang berlinang air mata mengatakan kepada hadirinnya, "Mereka yang membenci Anda tidak akan menang kecuali Anda membenci mereka, dan kemudian Anda menghancurkan diri Anda sendiri."

GERIN RIO PRANATA 

Baca: 47 Tahun Skandal Watergate yang Menumbangkan Presiden Richard Nixon

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa itu Skandal Watergate yang Menyeret Presiden AS Richard Nixon Berujung Mundur?

1 hari lalu

Rintik hujan saat Badai Ida menerjang Gedung Putih di Washington, AS, 1 September 2021. Diketahui, Korban jiwa akibat badai Ida, di empat negara bagian di timur laut Amerika Serikat bertambah menjadi 44 orang.  REUTERS/Tom Brenner
Apa itu Skandal Watergate yang Menyeret Presiden AS Richard Nixon Berujung Mundur?

Skandal Watergate adalah salah satu peristiwa kelam dalam politik tingkat tinggi di Amerika Serikat


Kilas Balik 50 Tahun Sidang Skandal Watergate yang Disiarkan di TV

1 hari lalu

Mantan Presiden AS Richard M. Nixon menyampaikan pidato perpisahannya kepada anggota kabinet dan stafnya di Ruang Timur Gedung Putih, setelah pengunduran dirinya 9 Agustus 1974. [REUTERS / Stringer]
Kilas Balik 50 Tahun Sidang Skandal Watergate yang Disiarkan di TV

Siaran sidang Senat Skandal Watergate mencakup 51 hari liputan "gavel-to-gavel".


20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

3 hari lalu

Reaksi seorang pelayat saat memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah


Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

5 hari lalu

Perwira Angkatan Darat Mayor Harrison Mann. foxnews.com
Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.


Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

5 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Para pejabat Palestina mengatakan mayat-mayat itu termasuk korban perang Israel-Hamas dan mayat-mayat yang digali ketika pasukan Israel menerobos Gaza. REUTERS/Mohammed Salem
Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.


AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

8 hari lalu

Reaksi seorang pelayat saat memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza


Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

8 hari lalu

Seorang anak Palestina melihat lokasi serangan Israel di sebuah rumah yang hancur, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Hatem Khaled
Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

Joe Biden sangat yakin operasi militer di Rafah oleh tentara Israel tidak akan membuat kemajuan apapun dalam memerangi kelompok Hamas


Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

13 hari lalu

Sejumlah kain kafan menghiasi depan Gedung Putih saat aksi pro-Palestina di Washington, AS, 2 Desember 2023. Warga pro-Palestina meletakkan sejumlah boneka berbalut kain putih sebagai simbol jasad korban perang Hamas vs Israel di Palestina. REUTERS/Bonnie Cash
Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.


Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

13 hari lalu

Tentara Israel mempersiapkan amunisi tank di dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan 28 Maret 2019. Selama berlangsung satu tahun ini, lebih dari 260 warga Palestina telah tewas dalam aksi-aksi demo tersebut. Mereka sebagian besar tewas akibat tembakan pasukan Israel saat bentrokan dalam aksi-aksi demo itu. REUTERS/Amir Cohen
Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.