TEMPO.CO, Jakarta - Putri mantan diplomat Pakistan, Noor Mukadam, 27 tahun, dibunuh dengan keji. Tubuhnya ditemukan dipenggal di lingkungan mewah di jantung kota Islamabad pada 20 Juli 2021. Pembunuhan Mukadam memicu kemarahan publik dan gelombang protes.
Polisi telah menangkan dap mendakwa Zahir Jaffer, seorang warga Amerika Serikat atas dugaan pembunuhan tersebut. Pelaku adalah salah satu keturunan keluarga terkaya Pakistan.
Penyelidik mengatakan Mukadam dan Jaffer berteman. Pelaku meminta korban untuk ke rumahnya. Mukadam ditahan selama dua hari di sana, lalu dibunuh dengan brutal.
Ratusan wanita terbunuh di Pakistan setiap tahun dan ribuan lainnya menjadi korban kekerasan brutal. Namun hanya sedikit kasus yang mendapat perhatian media. Sebagian kecil pelaku pembunuhan pernah dihukum.
Pembunuhan yang melibatkan pelaku dari kalangan atas, sering dianggap kebal hukum. Hal ini pun memicu kecaman publik.
"Status keluarga yang terlibat, terutama keluarga Zahir Jaffer, dan tentu saja ayah Noor adalah mantan duta besar, ini terjadi di kalangan elit Islamabad. Bila semua itu digabungkan, membuat kasus ini menyedot perhatian publik," ujar Nida Kirmani, Associate Professor Sosiologi di Universitas Ilmu Manajemen Lahore.
Pembunuhan Mukadam telah menjadi kasus yang paling banyak dilaporkan oleh media. Rasa jijik dan marah menyebabkan gelombang protes terjadi di kota-kota besar. Peserta protes di antaranya diaspora Pakistan, Kanada dan Amerika Serikat.
Menghadapi kemarahan publik, keluarga Jaffer menerbitkan iklan satu halaman penuh di surat kabar. Mereka meminta keadilan.
Sebaliknya kasus ini memicu kekhawatiran penduduk Pakistan. "Saya juga memiliki anak perempuan, saya khawatir siang dan malam jika ini terjadi pada anak perempuan saya sendiri, siapa yang akan mendukung saya?," kata Amna Salman Butt, kepada Reuters pada acara peringatan untuk Mukadam di Islamabad minggu ini. Acara tersebut dihadiri ratusan orang.
"Ketika seseorang menganiaya kami, apakah kami harus membuat tagar juga?," katanya, merujuk pada tagar #JusticeForNoor yang mendominasi Twitter di Pakistan.
Benazir Shah, seorang jurnalis yang berbasis di Lahore mengatakan pembunuhan Mukadam membuat rasa takut wanita terhadap pria meningkat. "Setiap wanita yang saya ajak bicara setelah kasus Noor, mereka merasakan rasa takut yang besar dari pria di sekitar mereka," katanya.
Sementara dalam persidangan, kelompok-kelompok hak asasi di Pakistan mendesak pemerintah mengesahkan undang-undang untuk mengatasi kekerasan dalam rumah tangga. UU ini untuk meredakan kemarahan publik.
Baca: Pakistan Larang Warga yang Belum Divaksin Covid-19 ke Sekolah Hingga Mal
REUTERS