TEMPO.CO, Jakarta - Pfizer berencana meminta pada regulator Amerika Serikat agar memberikan izin tambahan suntikan satu dosis untuk penguat vaksin virus corona, yang disuntikkan sebelumnya. Hal ini untuk menghindari risiko terinfeksi virus corona setelah imunisasi dan tingginya angka penularan varian Delta Covid-19.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dan Pusat Pengendalian serta Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) dalam sebuah pernyataan bersama mengatakan warga Amerika yang sudah mendapat dua dosis imunisasi vaksin virus corona, saat ini tidak perlu lagi suntik penguat vaksin Covid-19.
Sejumlah ilmuwan juga mempertanyakan perlukah suntik penguat vaksin virus corona yang sudah dilakukan sebelumnya.
Seorang wanita hamil menerima vaksin Covid-19 di Schwenksville, Pennsylvania, AS, 11 Februari 2021. Para wanita hamil tersebut disuntik vaksin Covid-19 produksi Pfizer-BioNTech. REUTERS/Hannah Beier
Kepala Ilmuwan Pfizer Mikael Dolsten mengatakan laporan yang belum lama ini diterbitkan memperlihatkan ada penurunan efektivitas vaksin virus corona di Israel pada mereka yang di suntik vaksin Covid-19 ini Januari atau Februari 2021. Kementerian Kesehatan Israel mengatakan efektivitas vaksin virus corona pada Juni 2021 turun 64 persen dalam mencegah penularan dan gejala virus corona.
“Vaksin Pfizer sangat aktif melawan varian Delta Covid-19. Akan tetapi, setelah 6 bulan tampaknya ada risiko terinfeksi karena anti-body berkurang,” kata Dolsten.
Menurut Dolsten, data yang dimiliki Pfizer dari Amerika Serikat memperlihatkan efikasi vaksin virus corona berkurang pada lansia usia 80 tahun-an setelah enam bulan mereka imunisasi vaksin Covid-19.
FDA dan CDC dalam pernyataan bersama mengatakan dua lembaga itu akan mempersiapkan dosis penguat vaksin virus corona jika ilmuwan menunjukkan bahwa ini memang dibutuhkan.
Baca juga: Korea Selatan Minta Izin untuk Produksi Vaksin Virus Corona
Sumber: Reuters