Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembebasan Tahanan Politik Dianggap Akal-akalan Myanmar

image-gnews
Mahasiswa, guru, dan insinyur dari Universitas Teknologi Dawei menggelar protes terhadap kudeta militer, di Dawei, Myanmar 3 April 2021. Dawei Watch/via REUTERS
Mahasiswa, guru, dan insinyur dari Universitas Teknologi Dawei menggelar protes terhadap kudeta militer, di Dawei, Myanmar 3 April 2021. Dawei Watch/via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pembebasan 2000 lebih tahanan politik oleh junta Myanmar tidak sepenuhnya ditanggapi positif. Beberapa organisasi HAM dan lembaga hukum menanggapi skeptis hal tersebut, memandangnya sebagai akal-akalan Myanmar saja ntuk memberi kesan ketegangan berakhir.

Salah satu organisasi yang memandang skeptis pembebasan tahanan politik adalah Asosiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik (AAPP). Organisasi yang berbasis di Thailand itu mengatakan, Myanmar ingin memberi kesan positif agar tekanan dari negara-negara tetangga berkurang.

"Pembebasan itu hanyalah upaya mereka untuk memberi kesan bahwa opresif oleh junta sudah mengendur. Realitanya tidak seperti itu," ujar AAPP, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 1 Juli 2021.

AAPP melanjutkan bahwa 2 ribu tahanan yang dibebaskan juga belum mencakup seluruh tahanan politik yang ada. Menurut data mereka, junta Myanmar sudah menahan kurang lebih 5200 orang sejak kudeta pada 1 Februari lalu. Para tahanan politik itu terdiri atas politis, aktivis, mahasiswa, selebritas, hingga pengunjuk rasa.

Selain AAPP, pandangan skeptis lainnya datang dari Organisasi Hak Asasi Manusia Chin yang berbasis di negara bagian Chin, Myanmar. Mereka berkata, pembebasan yang dilakukan junta Myanmar tidak seberapa berarti karena penyerangan masih berlangsung di beberapa daerah, termasuk Chin.

Petugas kepolisian Myanmar melihat demonstran yang terluka saat bentrokan dengan polisi ketika aksi menentang kudeta militer di Tamwe, Yangon, Myanmar, 14 Maret 2021. Militer Myanmar juga sudah menangkap lebih dari 2000 orang sepanjang kudeta. REUTERS

"Kita akan terus menghadapi problem (penangkapan secara sepihak) hingga junta Myanmar menghentikan aksinya. Warga tidak akan merasa aman di rumah mereka," ujar anggota Organisasi Hak Asasi Manusia Chin, Salai Za Uk Ling.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Media tidak ketinggalan memberikan pandangan serupa. Kantor berita Myanmar Now berkata, pembebasan yang berlangsung tidak menghapus wakta bahwa junta Myanmar sudah melakukan penangkapan secara sewenang-wenang dan tak didukung bukti kuat.

"Reporter kami, Kay Zon Nway, ditahan tanpa alasan yang jelas. Ia sangat menderita di dalam penjara. Namun, hari ini, saya senang melihatnya bebas dan dalam kondisi jiwa yang lebih baik," ujar Swe Win, Pemimpin Redaksi Myanmar Now. Menurut laporan Reuters, Zon Nway ditahan selama 124 hari.

Juru bicara Militer Myanmar, Zaw Min Tun, belum memberikan tanggapan soal tuduhan-tuduhan yang ada. Walau begitu, ia menyatakan bahwa mereka yang dibebaskan adalah mereka yang terlibat dalam kegiatan unjuk rasa namun tak mengkoordinirnya.

"Total ada 2.296 orang yang kami bebaskan. Mereka terlibat dalam unjuk rasa (menentang pemerintah) namun tidak dalam kapasitas memimpinnya. Mereka juga tidak terlibat dalam aksi kekerasan," ujar Zaw Min Tun.

Baca juga: Aung San Suu Kyi Peringatkan Warga Myanmar Hati-hati Dengan COVID-19

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Maskapai Terbaik Dunia hingga Pembukaan Olimpiade Paris 2024

3 jam lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
Top 3 Dunia: Maskapai Terbaik Dunia hingga Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 Juli 2024 diawali oleh daftar 10 maskapai terbaik di dunia untuk 2024.


Kelompok Pemberontak Myanmar Klaim Berhasil Rebut Markas Besar Junta Dekat Perbatasan Cina

1 hari lalu

Pemandangan umum kamp kelompok pemberontak etnis Myanmar Front Nasional Chin terlihat di sisi Myanmar perbatasan India-Myanmar dekat desa Farkawn di India di negara bagian timur laut Mizoram, India, 13 Maret 2021 REUTERS/Rupak De Chowdhuri
Kelompok Pemberontak Myanmar Klaim Berhasil Rebut Markas Besar Junta Dekat Perbatasan Cina

Kelompok etnis MNDAA mengklaim berhasil merebut markas besar junta militer Myanmar di kota Lashio, dekat perbatasan dengan Cina.


Retno Marsudi Kecewa 5PC oleh Myanmar Tidak Ada Kemajuan

1 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Retno Marsudi Kecewa 5PC oleh Myanmar Tidak Ada Kemajuan

Retno Marsudi menyinggung isu Myanmar di KTT AMM menyusul situasi di Myanmar semakin buruk.


Piala AFF U-19 2024: Pelatih Australia Beri Pujian untuk Myanmar Karena Mampu Redam Socceroos

2 hari lalu

Pesepak bola Timnas Australia Tiago Quintal (kedua kanan) berusaha melewati pesepak bola Timnas Myanmar Saw Lin Htet Paing (kiri) pada pertandingan babak penyisihan Grup B Piala ASEAN U-19 Boys Championship atau AFF U-19 di Stadion Gelora Gelora 10 November, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (24/7/2024). ANTARA FOTO/Moch Asim.
Piala AFF U-19 2024: Pelatih Australia Beri Pujian untuk Myanmar Karena Mampu Redam Socceroos

Pelatih Timnas Australia U-19 Trevor Morgan memuji para pemain Myanmar dalam laga terakhir fase grup Piala AFF U-19 2024.


5 WNI yang Terjebak Sindikat Online Scam di Myanmar Tak Kunjung Bisa Pulang

7 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
5 WNI yang Terjebak Sindikat Online Scam di Myanmar Tak Kunjung Bisa Pulang

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha mengatakan kelima WNI yang terjebak sindikat online scam Myanmar masih diupayakan pemulangannya.


Hasil Piala AFF U-19 Grup B, Myanmar dan Vietnam Bayangi Australia Setelah Imbang 1-1

8 hari lalu

Suasana pertandingan Timnas Laos U-19 melawan Australia saat laga penyisihan Grup B Piala AFF U-19 2024 di Stadion Gelora 10 November Surabaya, Kamis, 18 Juli 2024. ANTARA/Naufal Ammar Imaduddin
Hasil Piala AFF U-19 Grup B, Myanmar dan Vietnam Bayangi Australia Setelah Imbang 1-1

Australia memuncaki klasemen sementara Grup B Piala AFF U-19.


Negara Anggota PBB Prihatin Warga Myanmar yang Butuh Bantuan Kemanusiaan Naik

10 hari lalu

Seorang anak pengungsi Rohingya duduk di samping ibunya yang beristirahat setelah melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar, di Teknaf, Bangladesh, 6 September 2017. Konflik di Rakhine membuat ribuan warga Rohingya harus mengungsi. REUTERS/Danish Siddiqui
Negara Anggota PBB Prihatin Warga Myanmar yang Butuh Bantuan Kemanusiaan Naik

Negara anggota PBB prihatin dengan meningkatnya kekerasan, konflik, pelanggaran HAM di seluruh Myanmar


Suami Jadi Korban Perbudakan di Myanmar, 4 Ibu Laporkan Lembaga Pelatihan di Sukabumi ke Polda Jabar

14 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Suami Jadi Korban Perbudakan di Myanmar, 4 Ibu Laporkan Lembaga Pelatihan di Sukabumi ke Polda Jabar

Empat ibu melaporkan lemaba pelatihan di Sukabumi yang merekrut suami dan kerabat mereka kerja di Myanmar. Jadi budak untuk melakukan penipuan.


Bank-bank Thailand Akui Kurang Kapasitas untuk Menyelidiki Pembayaran Senjata Myanmar

15 hari lalu

Pelapor Khusus PBB untuk situasi hak asasi manusia di Myanmar Tom Andrews berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan dengan Komite Parlemen Thailand untuk Keamanan Nasional, Urusan Perbatasan, Strategi Nasional, dan Reformasi Nasional, mengenai temuan bahwa bank-bank Thailand telah memfasilitasi transaksi uang di Myanmar. kesepakatan senjata di Myanmar, di Bangkok, Thailand, 11 Juli 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Bank-bank Thailand Akui Kurang Kapasitas untuk Menyelidiki Pembayaran Senjata Myanmar

Bank-bank besar Thailand membela diri pada Kamis 11 Juli 2024 terhadap kritik bahwa mereka memfasilitasi pembelian senjata oleh junta Myanmar.


Kemlu Ungkap Kendala Pemulangan WNI Korban Penipuan di Myanmar

22 hari lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
Kemlu Ungkap Kendala Pemulangan WNI Korban Penipuan di Myanmar

Kementerian Luar Negeri mengungkap kendala pemulangan WNI korban penipuan yang kini berada di Myawaddy Myanmar.