TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan memutuskan untuk menunda pelonggaran pembatasan sosial di ibu kotanya, Seoul, dan kota-kota di sekelilingnya. Keputusan tersebut diambil karena meningkatnya kasus COVID-19 di wilayah mereka. Menurut laporan Channel News Asia, penundaan itu akan berlangsung selama sepekan.
Sebelumnya, Pemerintah Korea Selatan berjanji akan melonggarkan pembatasan sosial di Seoul dan sekitarnya pada Kamis esok. Hal yang mereka janjikan mulai penambahan batas jumlah warga yang boleh berkumpul bersama hingga diperpanjangnya jam operasional tempat hiburan seperti pub. Namun, di luar dugaan, jumlah kasus malah naik menjelang pelonggaran.
Per berita ini ditulis, Korea Selatan tercatat memiliki 156 ribu kasus dan 2018 kematian akibat COVID-19. Dalam 24 jam terakhir, jumlah kasus bertambah 794 orang dengan 759 di antaranya dari penyebaran lokal. Nah, sebelumnya, jumlah kasus per hari selalu di bahwa 700 yang menandakan terjadi lonjakan kasus yang besar menurut ukuran Agensi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea Selatan (KDCA).
"Dari 759 kasus lokal, sebanyak 631 di antaranya berada dari kawasan Seoul dan sekitarnya," ujar pejabat Kementerian Kesehatan Korea Selatan, Yoon Tae-ho, Rabu, 30 Juni 2021.
Tae-ho melanjutkan, kebanyakan kasus baru di Korea Selatan berasal dari varian Delta COVID-19. Kasus-kasus tersebut ditemukan di kampus, perkantoran, serta restoran di kawasan metropolitan.
Sejauh ini, Korea Selatan sudah menyuntikkan vaksin COVID-19 terhadap 30 persen dari total populasinya yang berjumlah 52 juta orang. Namun, angka tersebut mewakili mereka yang sudah menerima paling tidak satu dosis vaksin COVID-19. Target Korea Selatan, 70 persen warga sudah menerima paling tidak satu dosis vaksin COVID-19 per bulan September nanti.
Baca juga: Covid-19 Terkendali, 7 Negara Ini Tak Lagi Wajibkan Masker
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA