TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah maskapai asal Inggris dan perusahaan-perusahaan biro perjalanan merencanakan ‘day of action’ pada Rabu, 23 Juni 2021, untuk memberikan tekanan kepada Pemerintah Inggris agar melonggarkan aturan perjalanan gara-gara pandemi Covid-19. Rencana protes ini tercetus beberapa pekan sebelum puncak musim panas terjadi.
Beberapa perusahaan biro perjalanan di Inggris sangat ingin tidak kehilangan kesempatan setelah musim panas tahun lalu hilang karena dampak Covid-19. Inggris sampai sekarang masih memberlakukan karantina, yang ketat.
Petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD) memindahkan jenazah korban virus Corona di Masjid Ghamkol Sharif, Birmingham, Inggris, 21 April 2020. Halaman masjid ini dijadikan tempat sementara untuk menyimpan jenazah korban virus Corona. REUTERS/Carl Recine
Puncak musim panas di Inggris dimulai pada Juli. Maskapai Ryanair dan Manchester Airports Group pada Kamis, 17 Juni 2021, sudah melayangkan gugatan hukum agar Inggris mau melonggarkan aturan sebelum musim yang paling menguntungkan bagi industri penerbangan di mulai.
Lewat ‘day of action’ para Rabu nanti, para pilot, awak kabin dan pengusaha biro perjalanan akan berkumpul di Westminster, wilayah tengah London, Inggris. Bandara-bandara di penjuru Inggris mencoba menggalangkan dukungan untuk gerakan ini.
Industri penerbangan di Inggris sangat terpukul oleh pandemi Covid-19 dibanding negara – negara lain di Eropa. Data yang dipublikasi BALPA memperlihatkan penerbangan keluar dan masuk Inggris anjlok sampai 73 persen dibanding bulan-bulan sebelum pandemi Covid-19.
Penurunan itu yang terbesar di Eropa. Spanyol, Yunani dan Prancis juga mengalami penurunan, namun kurang dari 60 persen.
Data juga memperlihatkan bandara-bandara di Inggris sangat terdampak oleh pandemi Covid-19. Lalu-lintas keluar – masuk bandara Gatwick di London bahkan sampai turun sampai 92 persen. Gatwick adalah bandara tersibuk kedua di Inggris.
Baca juga: Varian Delta Penyebab Hampir Semua Kasus Virus Corona di Inggris
Sumber: Reuters