TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Seiko Hashimoto memastikan pihaknya akan memantau dengan ketat peliputan media pesta olahraga dunia tersebut. Wartawan diminta untuk tidak meninggalkan area pra-pendaftaran, seperti hotel dan tempat-tempat olahraga.
Media juga akan melalui sejumlah prosedur peliputan acara pembukaan Olimpiade Tokyo oleh media di tengah pandemi Covid-19. Jika tidak ada aral melintang, Olimpiade Tokyo akan diselenggarakan pada 23 Juli 2021.
Ilustrasi logo Olimpiade dengan tulisan Virus Corona atau COVID-19, 23 Maret 202. Olimpiade Tokyo 2020 resmi ditunda hingga tahun depan karena tengah marak wabah Virus Corona di sejumlah negara. REUTERS/Dado Ruvic
Jepang saat ini masih terseok-seok mengatasi gelombang keempat pandemi Covid-19. Masyarakat Jepang tampaknya menolak perhelatan pesta olahraga paling bergengsi itu karena waswas acara olahraga itu akan membuat angka positif Covid-19 di Jepang semakin bertambah dan membuat fasilitas kesehatan di Negeri Sakura kewalahan.
Sebelumnya pada Rabu kemarin, 9 Juni 2021, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengeluh karena banyaknya kritikan terhadap rencana pelaksanaan Olimpiade Tokyo dengan krisis Covid-19 yang masih berlanjut. Sebuah surat kabar di Jepang mewartakan warga lokal yang ingin menyaksikan Olimpiade Tokyo mungkin akan diperbolehkan.
Banyak warga Jepang dan ahli medis menentang penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020, yang direncanakan diselenggarakan pada 23 Juli mendatang. Pesta olahraga ini sudah ditunda setahun.
Suga, yang berencana melakukan pemilu dini setelah acara Olimpiade Tokyo, telah mempertaruhkan reputasi politiknya untuk tetap melanjutkan Olimpiade tersebut. Suga meyakinkan pesta olahraga tersebut akan membawa kebahagiaan pada dunia dan aman karena dilakukan pada tempat yang sudah diatur.
Baca juga: LeBron James dan Anthony Davis Putuskan Tak Tampil di Olimpiade Tokyo
Sumber: Reuters