TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah negara bagian India mulai melonggarkan lockdown seiring dengan mulai terkendalinya pandemi COVID-19. Hal itu ditandai dengan terus menurunnya jumlah angka kasus per hari, dari yang sebelumnya bisa mencapai 400 ribu menjadi 100 ribu.
New Delhi, di mana merupakan salah satu titik terpanas selama gelombang kedua pandemi COVID-19, adalah salah satu yang meringankan lockdown. Toko-toko di ibu kota India itu mulai diperbolehkan buka secara bergantian dengan jadwal diatur pemerintah setempat.
Toko dengan nomor bangunan genap diperbolehkan buka lebih dulu baru kemudian keesokannya hari gantian dengan toko bernomor ganjil. Perkantoran juga diperbolehkan buka selama hanya 50 persen karyawan yang masuk.
"Ini dimulai dari diperbolehkannya proyek pembangunan berjalan kembali. Mereka sudah berjalan sepekan, namun pandemi masih etrkendali. Kami memiliki kurang dari 500 kasus dalam 24 jam terakhir," ujar Ketua Menteri Delhi, dikutip dari Channel News Asia, Ahad, 5 Juni 2021.
Seorang pasien Covid-19 menghirup oksigen bantuan di dalam "Oxygen on Wheel" di Bangalore, India, 13 Mei 2021. Oxygen on Wheel merupakan layanan bus yang berkeliling menghampiri para pasien Covid-19 dengan kondisi darurat. Xinhua/Str
Sebagai catatan, Delhi sempat pada satu titik memiliki 25 ribu kasus per hari. Hanya memiliki 400 kasus dalam 24 jam terakhir adalah pencapaian besar menurut Kejriwal. Itulah kenapa, kata ia, dirinya pede untuk memulai lagi kegiatan ekonomi setelah berminggu-minggu terdampak pandemi.
Meski pede situasi mulai mereda, Kejriwal mengatakan lonjakan bisa saja terjadi lagi. Oleh karenanya, dia terus menambah kapasitas oksigen bantuan hingga 420 ton untuk mengantisipasi puluhan ribu kasus COVID-19 per hari. Puncak jumlah kasus di New Delhi adalah 28.395 kasus per hari pada 20 April 2021.
"Sangat penting untuk memastikan kegiatan ekonomi kembali ke jalurnya dengan situasi yang terus membaik," ujar Kejriwal.
Di negara bagian Uttar Pradesh, pelonggaran dilakukan dalam bentuk pengurangan jam malam. Dari 75 distrik di Uttar pradesh, hanya 55 masih menerapkan jam malam. Sisanya tidak karena angka kasus per hari di sana sudah menurun di bawah 600.
Sementara itu, di Gujarat, kegiatan perekonomian sudah diperbolehkan di 36 kota dengan jam operasi diperpanjang. Bahkan, perkantoran diperbolehkan beroperasi dengan seluruh karyawan masuk per 7 Juni. Hal itu berbeda dengan negara bagian Tamil Nadu di mana toko-toko bahan pokok sudah diperbolehkan buka normal, tetapi perkantoran hanya boleh menampung 30 persen pekerja.
Tiap negara bagian akan terus mengevaluasi kebijakan pelonggaran lockdown seiring dengan perkembangan situasi di India. Per berita ini ditulis, India memiliki 28,8 juta kasus dan 346 ribu kematian akibat COVID-19.
Baca juga: Infeksi Covid-19 Turun, India Berencana Longgarkan Lockdown
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA