TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Nikaragua menahan politikus oposisi Arturo Cruz pada Sabtu, 5 Juni 2021. Itu adalah penahanan kedua dari kubu oposisi dalam tempo sepekan, yang merupakan buntut ketegangan pemilu November 2020 lalu.
Presiden Nikaragua Daniel Ortega saat ini berusaha mempertahankan posisinya sebagai orang nomor satu di negara itu.
Cruz, yang seorang akademisi dan pernah menjadi Duta Besar Nikaragua untuk Amerika Serikat pada 2007 dan 2009, ditahan di bandara Managua setelah pulang dari Kota Washington. Dia menghabiskan waktu beberapa hari di Negeri Abang Sam.
Jaksa penuntut di Nikaragua mengatakan Cruz sedang menjalani investigasi oleh Kepolisian Nasional Nikaragua berdasarkan bukti kuat kalau dia telah menyerang masyarakat Nigaragua. Tidak dijelaskan dakwaan apa yang akan dikenakan pada Cruz, termasuk apakah dia akan tetap ditahan.
Cruz adalah mantan sekutu Presiden Ortega dan kandidat Presiden Nikaragua pada pemilu tahun lalu dari Alianza Ciudadana, yang beraliran sayap kanan.
Dalam pemilu November 2020, Presiden Ortega, 75 tahun, terpilih untuk yang ketiga kalinya sebagai Presiden Nikaragua setelah berkuasa sejak 2007. Mantan Sekjen Organization of American States, Luis Almagro, menuntut agar Cruz dibebaskan.
“Memanipulasi pasukan keamanan dan pengadilan untuk memenjarakan kandidat-kandidat dari oposisi adalah tindakan yang tidak bisa diterima. Tindakan-tindakan ini bertolak belakang dengan pemilu yang bebas dan adil,” kata Almagro.
Sebelumnya pada Rabu kemarin, 2 Juni 2021, aparat Kepolisian Nikaragua menggerebek rumah pemimpin oposisi Cristiana Chamorro dan menempatkannya sebagai tahanan rumah. Tindakan ini langsung memicu gelombang protes.
Baca juga: Amerika Beri Hukuman untuk Anak Presiden Nikaragua
Sumber: Reuters