Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari ini, 53 Tahun lalu Robert F Kennedy Ditembak, Setelah 5 Tahun JFK Dibunuh

Reporter

image-gnews
Robert F. Kennedy (kiri) dan John F. Kennedy.  Robert atau Bobby Kennedy dikirim JFK untuk meminta Marilyn Monroe berhenti menelepon presiden di Gedung Putih. JFK tidak akan menceraikan Jackie. Bobby kemudian jatuh ke pelukan Marilyn. Ed Clark//Time Life Pictures/Getty Images
Robert F. Kennedy (kiri) dan John F. Kennedy. Robert atau Bobby Kennedy dikirim JFK untuk meminta Marilyn Monroe berhenti menelepon presiden di Gedung Putih. JFK tidak akan menceraikan Jackie. Bobby kemudian jatuh ke pelukan Marilyn. Ed Clark//Time Life Pictures/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat hari ini 53 tahun yang lalu, Robert F Kennedy senator sekaligus saudara Presiden John F Kennedy, tewas ditembak di bagian kepalanya. Pada malam 5 Juni 1968, Robert baru saja merayakan kemenangannya di pemungutan suara calon presiden bagian California, Amerika Serikat.

Saat itu ia baru saja beranjak dari podium setelah memberikan pidato kemenangannya, ia langsung dihujam peluru yang bersarang dikepalanya. Tidak hanya Robert, Lima orang di sekitarnya juga turut jadi korban penembakan, namun berhasil diselamatkan, sementara Robert meninggal sehari kemudian.

Dalam kejadian malam itu, polisi menangkap pria berusia 24 tahun yang bernama Sirhan Sirhan. Hal ini dilakukan polisi California karena Sirhan mengaku telah membunuh Robert. Bahkan diketahui ia telah dilatih untuk membunuh Robert malam itu.

Robert kemudian dilarikan ke Hospital of the Good Samaritan, untuk menjalani operasi otak darurat. Namun, kejadian naas ini tidak bisa terelakkan dan Robert meninggal 6 Juni 1968. Motif serangan terhadapnya diduga kuat karena dukungan Robert kepada Israel. Sebab, diketahui Sirhan merupakan imigran yang berasal dari Palestina.

Pembunuhan Robert merupakan penembakan kedua yang terjadi di keluarga Kennedy. 5 tahun sebelum Robert tertembak tepatnya 22 November 1963, John F. Kennedy, Presiden Amerika Serikat sekaligus kakak dari Robert juga tewas tertembak saat melakukan iring-iringan bersama istrinya, Jacqueline Bouvier Kennedy. Selain John, Gubernur Texas, John Connally juga terluka serius dalam serangan itu.

Saat pembunuhannya tersebut, banyak konspirasi yang beredar terkait pelaku pembunuhannya mulai dari Lee Harvey Oswald (veteran Angkatan Laut Amerika), CIA, Fidel Castro, hingga Mafia-mafia yang tidak sepakat atas kebijakan John.

Sebelum mencalonkan diri sebagai Presiden bagian California, dalam mengukuhkan dinasti politiknya, John mengangkat Robert sebagai Jaksa Agung Amerika terlebih dahulu. Saat Robert menjabat sebagai Jaksa Agung, pemerintah AS saat itu tengah perang melawan para mafia. Jumlah tokoh mafia senior yang ditangkap membludak.

Pembunuhan dua bersaudara yang menjadi tokoh besar Amerika ini masih banyak menimbulkan tanda tanya. Mulai dari pelaku, dalang dibalik pembunuhannya, hingga motif terjadinya pembunuhan tersebut. Tidak bisa dipungkiri dengan terbunuhnya John F Kennedy dan Robert F Kennedy menjadi konspirasi terbesar hingga saat ini.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Bobby Kennedy Diduga Dalang Pembunuhan Marilyn Monroe

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

21 menit lalu

Rekaman CCTV yang memperlihatkan Mobil Alphard yang ditunggangi Brigadir Ridhal Ali Tomi. FOTO/video/x
Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.


Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

1 jam lalu

Sejumlah tentara dan aparat kepolisian Somalia, melihat Hassan Hanafi yang diikat di sebuah tiang jelang jalani hukuman mati di Akademi Kepolisian General Kahiye di Mogadishu, Somalia, 11 April 2016. Hassan Hanafi terbukti membantu kelompok militan al-Shabab untuk mengidentifikasi sasaran-sasaran di kalangan jurnalis antara tahun 2007-2011. REUTERS
Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan


Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

3 jam lalu

Seorang pejabat meluncur ke bawah tali saat penggerebekan helikopter terhadap kapal MSC Aries di laut dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial yang dirilis pada 13 April 2024. Video diperoleh Reuters/via REUTERS
Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.


3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

4 jam lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok


Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

13 jam lalu

Rekaman CCTV yang memperlihatkan Mobil Alphard yang ditunggangi Brigadir Ridhal Ali Tomi. FOTO/video/x
Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.


Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

13 jam lalu

Anggota Polri saat melakukan olah TKP di Mampang Prapatan, Jakarta. ANTARA/HO-Polres Metro Jaksel
Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.


Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

14 jam lalu

Open Arms, kapal penyelamat milik LSM Spanyol, berangkat dengan bantuan kemanusiaan ke Gaza dari Larnaca, Siprus, pada 12 Maret 2024. REUTERS/Yiannis Kourtoglou
Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat


Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

14 jam lalu

Seorang tentara AS mengambil foto pengiriman tank Abrams M1A1 buatan AS pertama yang tiba di negara itu berdasarkan kesepakatan yang diselesaikan pada tahun 2022, di pelabuhan di Szczecin, Polandia, 28 Juni 2023. Cezary Aszkielowicz/ Agencja Wyborcza .pl melalui REUTERS
Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS


Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

15 jam lalu

Penampakan dari luar rumah di  Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan tempat Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas di dalam mobil pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.


WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

15 jam lalu

Seorang pengunjuk rasa yang mengenakan topeng Presiden Rusia Vladimir Putin memegang uang kertas palsu saat ia berdiri di depan poster Alexei Navalny menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa, Swiss, 15 Juni 2021. [REUTERS /Denis Balibouse]
WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.