TEMPO.CO, - Kasus Covid-19 di Malaysia terus melonjak dan kembali mencatatkan rekor untuk tiga hari berturut-turut. Pemerintah Malaysia melaporkan 7.857 kasus baru Covid-19 pada hari ini, Kamis, 27 Mei 2021.
Angka tersebut menyalip rekor harian sebanyak 7.478 kasus pada 26 Mei dan 7.289 kasus pada 25 Mei kemarin.
Direktur jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan kasus kumulatif Covid-19 di negara itu sekarang 541.224.
Selangor mencatat angka tertinggi dari semua negara bagian dengan 2.675 kasus baru, diikuti oleh Sarawak dengan 772 dan Kelantan dengan 752.
Lonjakan Covid-19 membuat masyarakat Malaysia marah dan mengkritik pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin. Pihak berwenang dianggap tidak memberlakukan pembatasan yang lebih ketat atau mengambil tindakan yang lebih keras terhadap pelanggar kebijakan lockdown. Selain itu, kampanye vaksinasi yang dimulai pada Februari telah memicu tuduhan bahwa beberapa penerima mendapat dosis yang lebih rendah dari yang dibutuhkan.
Lonjakan kasus Covid-19 di Malaysia menekan sumber daya rumah sakit saat kapasitas ranjang di ruang perawatan dan kamar ICU sudah terisi melebihi 70 persen pada pekan lalu.
Pemerintah Malaysia telah memperketat pembatasan selama akhir pekan namun menghentikan lockdown penuh dan mengizinkan beberapa industri buka.
Muhyiddin mempersilakan warga memakinya asal mereka memainkan perannya masing-masing dalam mengurangi angka penularan. "Mereka bisa memanggil saya 'perdana menteri bodoh', tidak apa-apa," kata Muhyiddin Yassin dalam wawancaranya di sebuah televisi seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 26 Mei 2021.
Muhyiddin mengakui jika sulit mengatasi Covid-19 di Malaysia. Sebabnya mengajak semua pihak memainkan perannya masing-masing. "Ini tanggung jawab bersama kami," tuturnya.
Baca juga: Enam Hari Berturut, Kasus Harian Covid-19 di Malaysia Capai 6 Ribu
Sumber: THE STAR