TEMPO.CO, Jakarta - Israel mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya tidak menetapkan kerangka waktu untuk mengakhiri permusuhan dengan Gaza ketika militernya menggempur daerah kantong Palestina dengan serangan udara dan militan Hamas melancarkan serangan roket lintas-perbatasan.
Namun, sumber keamanan Mesir mengatakan kedua belah pihak telah menyetujui gencatan senjata setelah bantuan dari mediator, tetapi rincian sedang dinegosiasikan secara rahasia, menurut laporan Reuters, 19 Mei 2021.
Pejabat medis Palestina mengatakan 219 orang telah tewas dalam 10 hari pemboman udara yang telah menghancurkan jalan, bangunan dan infrastruktur lainnya, dan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di Gaza.
Otoritas Israel menyebutkan korban tewas 12 orang di Israel, di mana serangan roket berulang kali telah menyebabkan kepanikan dan membuat orang-orang bergegas ke tempat perlindungan. Upaya diplomatik regional dan yang dipimpin AS untuk mengamankan gencatan senjata telah meningkat tetapi sejauh ini gagal.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak menyebutkan tentang penghentian pertempuran dalam sambutan publik pada pengarahan kepada duta besar asing untuk Israel, mengatakan negaranya terlibat dalam pertempuran untuk mencegah konflik di masa depan dengan Hamas.
Dalam sambutannya yang dilaporkan oleh media Israel dari sesi tanya jawab tertutup, Netanyahu mengatakan, "Kami tidak berdiri dengan stopwatch. Kami ingin mencapai tujuan operasi. Operasi sebelumnya berlangsung lama jadi itu tidak mungkin menyetel jangka waktu."
Gadis Palestina berusia 6 tahun, Suzy Eshkuntana, dirawat oleh petugas medis di rumah sakit setelah diselamatkan dari puing-puing bangunan di tengah serangan udara Israel, di Kota Gaza, 16 Mei 2021. [REUTERS / Mohammed Salem]
Dalam serangan 25 menit pada Selasa malam, Israel membombardir sasaran termasuk yang menurut militernya adalah terowongan di Jalur Gaza selatan yang digunakan oleh Hamas, kelompok Islam yang memerintah Gaza.
Sekitar 50 roket ditembakkan dari daerah kantong itu, kata militer Israel, dengan sirene berbunyi di kota pesisir Ashdod, selatan Tel Aviv, dan di daerah-daerah yang lebih dekat dengan perbatasan Gaza. Tidak ada laporan korban luka atau kerusakan, tetapi tembakan roket selama berhari-hari telah meresahkan banyak orang Israel.
Hampir 450 bangunan di Gaza yang berpenduduk padat telah hancur atau rusak parah oleh serangan Israel, termasuk enam rumah sakit dan sembilan pusat kesehatan perawatan primer, dan lebih dari 52.000 warga Palestina telah mengungsi, kata badan kemanusiaan PBB.
REUTERS