Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

52.000 Warga Palestina Terlantar Akibat Serangan Israel

image-gnews
Tim penyelamat membantu Riyad Eshkuntana setelah mereka menariknya dari puing-puing bangunan di lokasi serangan udara Israel, di Kota Gaza 16 Mei 2021. [REUTERS / Mohammed Salem]
Tim penyelamat membantu Riyad Eshkuntana setelah mereka menariknya dari puing-puing bangunan di lokasi serangan udara Israel, di Kota Gaza 16 Mei 2021. [REUTERS / Mohammed Salem]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan bantuan PBB pada Selasa mengatakan 52.000 lebih warga Palestina telah terlantar akibat serangan Israel yang telah menghancurkan atau merusak hampir 450 bangunan di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan terpisah tentang konflik tersebut, kelompok hak asasi Amnesty International mengatakan serangan udara Israel terhadap bangunan tempat tinggal mungkin merupakan kejahatan perang. Israel mengatakan mereka hanya menyerang target militer yang sah dan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menghindari korban sipil.

Sekitar 47.000 pengungsi telah mencari perlindungan di 58 sekolah yang dikelola PBB di Gaza, Jens Laerke, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Jenewa, dikutip dari Reuters, 18 Mei 2021.

Laerke mengatakan 132 bangunan telah hancur dan 316 lainnya rusak parah, termasuk enam rumah sakit dan sembilan pusat kesehatan primer serta instalasi desalinasi, mempengaruhi akses ke air minum bagi sekitar 250.000 orang.

Badan PBB menyambut baik langkah Israel yang telah membuka perbatasan untuk pasokan kemanusiaan, tetapi PBB menyerukan agar penyeberangan lain juga dibuka.

PBB dan mitra kemanusiaannya menyediakan makanan dan bantuan lain untuk keluarga yang terlantar ketika situasi keamanan memungkinkan, kata Laerke.

Gadis Palestina berusia 6 tahun, Suzy Eshkuntana, dirawat oleh petugas medis di rumah sakit setelah diselamatkan dari puing-puing bangunan di tengah serangan udara Israel, di Kota Gaza, 16 Mei 2021. [REUTERS / Mohammed Salem]

Ada kekurangan pasokan medis yang parah, risiko penyakit yang ditularkan melalui air dan penyebaran Covid-19 karena orang-orang terlantar berkerumun ke sekolah, kata Margaret Harris, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia.

Amnesty International yang berbasis di London menyerukan penyelidikan serangan udara terhadap bangunan tempat tinggal di Gaza.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pasukan Israel telah menunjukkan pengabaian yang mengejutkan terhadap kehidupan warga sipil Palestina dengan melakukan sejumlah serangan udara yang menargetkan bangunan tempat tinggal dalam beberapa kasus menewaskan seluruh keluarga, termasuk anak-anak, dan menyebabkan kerusakan sewenang-wenang pada properti sipil, dalam serangan yang mungkin merupakan kejahatan perang atau kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Amnesty.

Israel mengatakan hanya menyerang situs yang dianggap sebagai target militer yang digunakan oleh militan, dan secara teratur mengeluarkan peringatan sebelumnya untuk mengevakuasi bangunan yang dilihatnya sebagai target yang sah sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk menghindari korban sipil.

Amnesty, yang mendesak kedua belah pihak pekan lalu untuk tidak melanggar hukum kemanusiaan, mengatakan telah mendokumentasikan empat serangan mematikan oleh Israel yang dilakukan di rumah-rumah hunian tanpa peringatan sebelumnya dan meminta Pengadilan Kejahatan Internasional untuk menyelidikinya.

Dikatakan serangan Israel pada 11 Mei menghancurkan dua bangunan tempat tinggal milik keluarga Abu al-Ouf dan al-Kolaq, menewaskan 30 orang, 11 di antaranya anak-anak. Seorang ibu dan tiga anak tewas pada 14 Mei ketika gedung tiga lantai keluarga al-Atar dihantam, kata Amnesty.

Rumah Nader Mahmoud Mohammed Al-Thom, tempat dia tinggal bersama delapan orang lainnya, hancur oleh serangan Israel tanpa peringatan pada 15 Mei.

Baca juga: Kecam Serangan ke Palestina, Parlemen Yordania Mau Usir Dubes Israel

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

5 menit lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

31 menit lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

2 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

3 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

6 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

7 jam lalu

Seorang pria Palestina membawa karung tepung di luar pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 17 Januari 2018. AS adalah donor terbesar (U.N. Relief and Welfare Agency) UNRWA selama beberapa dekade. REUTERS/Mohammed Salem
Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

7 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

8 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Unjuk rasa Pro-Palestina di Kampus-kampus AS Terus Berlangsung, Apa Penyebabnya?

10 jam lalu

Para pengunjuk rasa berkumpul di sudut Grove dan College Streets setelah sebuah perkemahan di Beinecke Plaza dibubarkan.  Demonstran pro-Palestina menyerukan Yale untuk menarik investasi dari produsen senjata militer, di New Haven, Connecticut, AS, 22 April 2024. REUTERS/Melanie Stengel
Unjuk rasa Pro-Palestina di Kampus-kampus AS Terus Berlangsung, Apa Penyebabnya?

Unjuk rasa Pro-Palestina mahasiswa di AS atas perang Gaza kian intensif dan meluas selama seminggu terakhir, termasuk di Yale dan New York University.


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

14 jam lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.