TEMPO.CO, Jakarta - Cina pada Sabtu, 15 Mei 2021, memutuskan membatalkan pendakian musim semi dari wilayah Tibet menuju Gunung Everst, yakni puncak gunung tertinggi di dunia. Pembatalan itu karena waswas wabah virus corona.
Pengumuman itu berdasarkan pemberitahuan dari Badan Administrasi Olahraga Cina pada Jumat, 14 Mei 2021 berdasarkan kondisi pandemi Covid-19. Larangan itu kontras dengan pemberitaan kantor berita Xinhua, yang mewartakan total ada 21 pendaki dari Cina, yang sudah mendapatkan izin mendaki Gunung Everest pada musim semi ini.
Pengunjung menikmati pemandangan di Dingboche View Point di ketinggian 5.050 meter. Dingboche View Point menyajikan panorama luar biasa. Dari tempat ini, hampir semua gunung serta sungai dan danau geletser di sekitar Everest tampak dengan jelas. Foto: Robertus Robet
Sedangkan Pemerintah Nepal telah menerbitkan sebuah izin untuk mendaki Gunung Everest pada April – Mei 2021 setelah setahun ditutup. Gunung Everest, juga berbagi wilayah dengan Nepal.
Sebelumnya pada Minggu, 9 Mei 2021, media di Cina mewartakan Beijing akan membuat sebuah garis pemisah di pucuk Everest untuk mencegah berbaurnya para pendaki, yang naik dari Nepal dan mereka yang mendaki dari arah Tibet. Kebijakan ini sebatas upaya pencegahan penyebaran wabah virus corona.
Gunung Everest sudah didaki oleh lebih dari 6 ribu pendaki sejak ditaklukkan pertama kali oleh Edmund Hillary dan Sherpa Tenzing Norgay pada 1953. Setidaknya 311 orang meninggal di lereng Gunung Everest, yang tingginya 8.849 meter.
Baca juga: Cina dan Nepal Akhirnya Sepakati Ketinggian Gunung Everest
Sumber: Reuters