TEMPO.CO, - Israel membunuh seorang komandan Hamas saat menyerang Gaza pada Rabu kemarin. Di sisi lain militan Palestina menghujani Israel dengan ratusan roket.
Setidaknya 65 orang telah tewas di Gaza sejak kekerasan meningkat pada hari Senin, menurut kementerian kesehatan daerah kantong itu. Enam orang tewas di Israel, kata pejabat medis, seperti dikutip Reuters, Kamis, 13 Mei 2021.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan komandan brigade Kota Gaza dan 15 anggota kelompok militan lainnya tewas dalam serangan udara. “Ini baru permulaan. Kami akan memukul mereka seperti yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya," katanya.
Setelah pengumuman tersebut, lebih banyak lagi roket ditembakkan ke daerah Tel Aviv dan kota Ashdod, Ashkelon dan Sderot.
Hamas mengkonfirmasi kematian komandan dan pemimpin lainnya dalam sebuah pernyataan. Pemimpinnya, Ismail Haniyeh, menambahkan jika konfrontasi dengan musuh itu terbuka.
Israel melancarkan aksi militernya setelah Hamas menembakkan roket sebagai pembalasan serangan polisi Israel kepada warga Palestina di Yerusalem Timur dan Masjid Al-Aqsa. Sebuah sumber Palestina mengatakan upaya gencatan senjata oleh Mesir, Qatar dan Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak menghasilkan kemajuan untuk mengakhiri kekerasan.
Pertempuran lintas perbatasan telah memicu perselisihan di Israel, di mana beberapa minoritas Arab melancarkan protes kekerasan pro-Palestina. Media melaporkan terjadi serangan jalanan oleh orang-orang Yahudi terhadap pejalan kaki Arab di daerah-daerah yang secara etnis beragam pada Rabu kemarin.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menggambarkan suasana di Jalur Gaza mengerikan. Ia mengatakan seorang pembantu senior, Hady Amr, akan dikirim untuk mendesak orang Israel dan Palestina agar mencari ketenangan.
Baca juga: Indonesia Desak DKK PBB Respon Tegas Ketegangan Palestina - Israel di Gaza
Sumber: REUTERS