TEMPO.CO, - Pemerintah Singapura mengatakan sedang mengkarantina sekitar 1.200 pekerja migran setelah menemukan kasus COVID-19 di asrama penampungan mereka. Kasus positif ditemukan pula pada orang-orang yang telah pulih dari virus sehingga meningkatkan kekhawatiran tentang infeksi ulang.
Pihak berwenang melakukan tes COVID-19 untuk semua penghuni asrama Westlite Woodlands setelah seorang pekerja migran ditemukan positif pada Selasa selama pengujian rutin. Pekerja tersebut telah menerima dosis vaksinasi kedua sepekan sebelumnya dan teman sekamarnya juga dinyatakan positif.
"Meskipun para pekerja ini telah tinggal di rumah sebelum mereka mulai bekerja, masih ada risiko kebocoran dapat terjadi, dan menyebabkan gelombang infeksi lain di asrama," kata Kementerian Kesehatan dikutip dari Reuters, Kamis, 22 April 2021.
Sejauh ini, pengujian yang sedang berlangsung di asrama menunjukkan 17 pekerja yang pulih positif COVID-19. Kementerian Kesehatan mengatakan pihak berwenang dan para ahli sedang menyelidiki kasus ini.
Sebagian besar lebih dari 60 ribu kasus COVID-19 di Singapura terjadi di asrama penampungan puluhan ribu pekerja berupah rendah yang sebagian besar berasal dari Asia Selatan.
Singapura juga memblokir masuknya pemegang visa jangka panjang dan pengunjung dengan riwayat perjalanan baru-baru ini ke India, yang sedang memerangi gelombang kedua infeksi COVID-19 dan dari mana banyak pekerja tiba. Namun Kementerian Kesehatan menjelaskan sejauh ini belum ada bukti bahwa kasus asrama baru-baru ini terkait dengan jenis baru dari India.
Singapura juga meningkatkan persyaratan karantina bagi pekerja migran yang baru datang dari negara berisiko tinggi dan memperketat tindakan pengujian.
Sementara Singapura memprioritaskan memvaksinasi para pekerja yang belum terinfeksi, mereka berencana untuk menyuntik pekerja yang pulih dengan satu dosis.
Singapura sebagian besar telah mengendalikan Covid-19 secara lokal dan juga telah meluncurkan vaksinasi. Terakhir melaporkan lebih dari 10 kasus dalam satu hari di antara penghuni asrama pada bulan September, dengan hampir tidak ada infeksi baru selama beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Singapura dan Malaysia Ikut Cari Kapal Selam KRI Nanggala-402
Sumber: REUTERS