TEMPO.CO, Jakarta - Filipina akan melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk kelompok usia di bawah 60 tahun, kata pejabat kesehatan pada Senin.
"Manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Hanya sebagian kecil dari populasi yang menerima efek merugikan ini dari AstraZeneca," kata Wakil Menteri Kesehatan Maria Rosario Vergeire, merujuk pada negara-negara di mana kasus pembekuan darah dilaporkan.
Dikutip dari Reuters, 19 April 2021, otoritas kesehatan Filipina akan merilis pedoman untuk memasukkan tindakan pencegahan yang berbeda pada penggunaan vaksin AstraZeneca, kata Vergeire.
Bada regulator obat-obatan Eropa, European Medicines Agency, sebelumnya merekomendasikan untuk memasukkan pembekuan darah sebagai efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.
Filipina belum memasukkan pembekuan darah sebagai efek samping AstraZeneca, tetapi menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk di bawah 60-an pada 8 April.
Filipina, negara berpenduduk 108 juta orang, sedang berjuang melawan salah satu wabah terburuk di Asia tetapi telah memberikan kurang dari 1,5 juta suntikan vaksin Covid-19, 86% di antaranya adalah dosis pertama.
Vaksin dari Biotech Sinovac China menyumbang 83% dari dosis yang sejauh ini dikirim ke Filipina.
Filipina mencatat 936.133 kasus Covid-19 dan 15.960 kematian akibat virus corona.
Filipina telah menerima 525.600 dosis vaksin AstraZeneca melalui fasilitas berbagi vaksin internasional COVAX, dan 900.000 dosis lain akan dikirim pada Mei atau Juni, menurut data kementerian kesehatan.
Baca juga: Batal Pakai Vaksin AstraZeneca, Denmark Bakal Sumbangkan Stoknya
REUTERS