TEMPO.CO, - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengakui jika muslim AS kerap menjadi korban perundungan dan sasaran stigma negatif. Ia meminta agar hal ini dihentikan.
"Tapi tetap saja, muslim Amerika Serikat terus menjadi sasaran bullying, fanatisme, dan kejahatan rasial. Prasangka dan serangan ini salah. Hal ini tidak bisa diterima dan harus dihentikan," kata Joe Biden dalam pesan Ramadan 2021 dikutip dari laman resmi Gedung Putih, Whitehouse.gov, Selasa, 13 April 2021.
Biden menuturkan tak seorang pun di Amerika harus hidup dalam ketakutan karena mengungkapkan keyakinannya. Ia berjanji akan menjaga umat Islam di Amerika. "Pemerintahan saya akan bekerja tanpa lelah untuk melindungi hak dan keselamatan semua orang," ucap dia.
Dalam pesannya itu, Biden membeberkan pula kebijakannya yang ia anggap berpihak pada umat Islam seperti mencabut larangan masuk AS bagi muslim. "Dan saya akan terus membela hak asasi manusia di mana pun, termasuk untuk Uighur di Cina, Rohingya di Burma, dan komunitas muslim di seluruh dunia," tuturnya.
Menurut Joe Biden, umat Islam telah memperkuat Amerika sejak pertama kali negara itu berdiri. Dalam penanganan COVID-19, misalnya, ia menganggap muslim Amerika memainkan peran penting dalam pengembangan vaksin dan ikut berada di garis depan peperangan sebagai tenaga kesehatan.
Mengakhiri pesan Ramadan-nya, Joe Biden berharap tahun depan Gedung Putih bisa mengadakan perayaan menyambut Ramadan dan Idulfitri secara langsung.
Baca juga: Joe Biden Kutip Alquran Dalam Pesan Ramadannya
Sumber: WHITEHOUSE.GOV