TEMPO.CO, Jakarta - Pangeran Andrew, putra Pangeran Philip menyebut kematian ayahnya telah meninggalkan kekosongan besar dalam hati Ratu Elizabeth dan Inggris. Kerajaan Inggris berterima kasih kepada masyarakat atas dukungan yang telah diberikan dalam menghadapi musibah ini.
Pangeran Andrew mengenang ayahnya sebagai sosok yang luar biasa. Pangeran Philip meninggal dalam usia ke-99.
“Ini adalah sebuah kehilangan besar. Saya rasa, kita telah kehilangan kakek untuk bangsa,” kata Pangeran Andrew.
Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip. AP/ Lyndon Mechielsen
Menurut Pangeran Andrew, masyarakat mungkin memandang Pangeran Philip adalah sosok ayah, kakek dan mertua, namun baginya ayahnya punya arti bagi banyak orang.
Pangeran Andrew muncul ke pubik bersama saudara-saudara kandungnya yang lain, yakni Pangeran Charles, Putri Anne dan Pangeran Edward. Mereka kompak akan bergantian mendampingi Ratu Elizabeth melalui masa berkabung ini.
“Kami tahu ini akan terjadi (kematian), namun kamu tahu, kami tidak pernah siap,” kata Putri Anne.
Istri Pangeran Edward, Sophie, mengenang momen terakhir Pangeran Philip, yang digambarkan oleh Sophie mertuanya itu sosok yang lemah lembut.
“Dia meninggal dalam damai. Rasanya seperti ada seseorang yang memegang tangannya (Pangeran Philip), lalu membawanya pergi. Sangat damai dan kematian seperti itu (damai) yang ingin dilihat banyak orang, kan?,” kata Sophie.
Pangeran Andrew tak nampak ke publik sejak dia mundur dari tugas-tugas kerajaannya pada 2019 lalu. Kemunduruannya terkait kontroversi kalau dia punya sangkut-paut dengan mendiang Jeffrey Epstein, penasehat keuangan asal Amerika Serikat yang dituduh melakukan perdagangan seks.
Baca juga: Pangeran Andrew di Pusaran Kasus Pelecehan Seks Jeffrey Epstein
Sumber: Reuters