TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Oxford pada Selasa, 6 April 2021, mengkonfirmasi telah menghentikan sementara uji coba skala kecil penggunaan vaksin virus corona untuk anak-anak dan remaja. Vaksin virus corona yang digunakan dalam uji coba ini adalah vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca Plc dan Universitas Oxford.
Uji coba dihentikan sementara karena masih menunggu data lebih lanjut menyangkut masalah pembekuan darah pada orang dewasa yang menerima suntik veksin virus corona.
Staf medis menangani pasien di ambulans di RS St Thomas's, saat wabah virus corona Covid-19 di London, Inggris, 26 Maret 2020. REUTERS/Hannah McKay
Gangguan dalam uji coba ini telah menjadi pukulan bagi vaksin virus corona yang dikembangkan AstraZeneca Plc dan Universitas Oxford, mengingat temuan vaksin virus corona ini telah menjadi sebuah tonggak penting dalam melawan pandemi Covid-19. Beberapa negara sudah menolak penggunaan vaksin virus corona AstraZeneca karena masalah medis.
Menurut Universitas Oxford, tidak ada masalah keamanan sehingga menghentikan uji coba tersebut. Ini murni hanya menunggu arahan dari badan pengawas obat di Inggris sebelum imunisasi lebih lanjut diteruskan.
Baca juga: Kematian Akibat Covid-19 di Inggris Turun
Sebelumnya pada Februari 2021 lalu, Universitas Oxford mengatakan berencana mendaftarkan sekitar 300 relawan usia 6 – 17 tahun yang ada di Inggris sebagai bagian dari studi kampus bergengsi tersebut.
Sekarang ini Badan Medis Eropa atau EMA sedang mengevaluasi sejumlah laporan untuk kondisi yang sangat jarang terjadi, yakni pembekuan darah atau yang dikenal cerebral venous sinus thrombosis (CVST) setelah orang tersebut mendapatkan suntik vaksin virus corona. EMA diharapkan bisa mengungkap temuan mereka pada Rabu atau Kamis, 8 April 2021.
Sumber: Reuters