TEMPO.CO, - Pemerintah India memutuskan menunda pengiriman vaksin Covid-19 AstraZeneca ke negara-negara lain karena lonjakan infeksi di sana. Hal ini pun diperkirakan akan berdampak pada kecepatan vaksinasi di Indonesia.
“Ini pasti akan berpengaruh (proses vaksinasi) karena pada April kami hanya mendapat sekitar 7 juta dosis dari Sinovac,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dikutip dari Reuters, Ahad, 28 Maret 2021.
Langkah India ini memengaruhi pasokan ke program berbagi vaksin global, COVAX, yang diinisiasi oleh WHO. Sebanyak 64 negara berpenghasilan rendah, termasuk Indonesia, rencananya bakal mendapatkan dosis vaksin AstraZeneca dari Serum Institute of India (SII).
Padahal, kata Budi, Indonesia dijadwalkan menerima 2,5 juta dosis vaksin AstraZeneca melalui program COVAX pada 22 Maret dan 7,8 juta dosis bulan depan.
Indonesia telah menerima 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca di awal bulan dan mulai digunakan pekan ini.
Indonesia meluncurkan program vaksinasi pada Januari dan menargetkan 181,5 juta orang dalam setahun. Hingga Sabtu, menurut data resmi pemerintah, sekitar 3,2 juta orang telah divaksinasi penuh.
Sekitar 1,49 juta orang telah terinfeksi di Indonesia sejak awal pandemi dan lebih dari 40 ribu tewas.
Budi mengatakan GAVI, aliansi negara, perusahaan dan badan amal yang mempromosikan vaksinasi, telah mengindikasikan kepada pemerintah bahwa pengiriman dapat dilanjutkan pada Mei tetapi ini belum dapat dipastikan. “Kami masih melobi GAVI dengan harapan mendapatkan dosis kecil dari AstraZeneca di bulan April,” katanya.
Baca juga: Efektivitas Vaksin Virus Corana AstraZeneca Turun
Sumber: REUTERS