TEMPO.CO, Jakarta - Ahmad Al Aliwi Alissa, tersangka penembakan massal di sebuah supermarket di Colorado, Amerika Serikat, dipindahkan ke pusat penahanan yang lain. Pemindahan dilakukan dengan alasan keamanan dan ancaman.
Tidak disebutkan tempat penahanan Alissa yang baru.
Baca juga: Lolosnya UU Pengendalian Senjata di Amerika Serikat Hanya Soal Waktu
Petugas kepolisian menyusuri tempat parkir di lokasi penembakan di toko King Soopers di Boulder, Colorado, AS 22 Maret 2021. Peristiwa penembakan mematikan ini tercatat yang kedua kalinya dalam tempo kurang dari sepekan. REUTERS/Kevin Mohatt
Penembakan di Colorado menewaskan 10 orang, di mana salah satu korban tewas adalah aparat kepolisian. Alissa pada Jumat, 26 Maret 2021 menghadapi tuntutan dakwaan tambahan, yakni percobaan pembunuhan.
Jaksa Agung distrik Boulder, Michael Dougherty dan Kepala Kepolisian Boulder Maris Herold mengatakan mereka masih mencoba mempelajari apa yang mendorong Alissa melepaskan tembakan pada Senin, 22 Maret 2021 di supermarket King Soopers di Boulder. Distrik Boulder terletak sekitar 45 kilometer dari Denver, Amerika Serikat.
Alissa, 21 tahun, menyerahkan diri di lokasi penembakan setelah dia terluka dalam sebuah baku-tembak dengan aparat kepolisian. Penembakan yang dilakukan Alissa berselang enam hari dari peristiwa penembakan di area spa, Atlanta, pada 16 Maret 2021.
“Sama seperti masyarakat, kami pun ingin tahu kenapa (melakukan penembakan). Kenapa di King Soopers, kenapa di Boulder, kenapa hari Senin dan sayangnya kami belum memiliki jawaban untuk itu semua. Ini akan menjadi perburuan bagi kita semua sampai kita mendapatkan jawaban,” kata Herold.
Penyidik juga sedang menggali apakah Alissa memiliki hubungan dengan jaringan teroris internasional. Mereka juga akan mencari tahu latar belakang Alissa.
Alissa muncul pertama kali ke publik saat menghadiri pengadilan pada Kamis, 25 Maret 2021. Dia kena 10 dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan satu dakwaan percobaan pembunuhan.
Sumber: Reuters