TEMPO.CO, Jakarta - Amerika terus meningkatkan kampanye vaksinasi COVID-19nya. Perkembangan terbaru, Gedung Putih menyatakan 11 juta dosis vaksin COVID-19 Johnson & Johnson akan mulai didistribusikan pekan depan untuk mengejar target 200 juta suntikan pada 100 hari pemerintahan Presiden Joe Biden, 30 April 2021.
"Kami konsisten pada rencana kami untuk memastikan semua orang dewasa telah divaksin pada akhir Mei nanti," ujar koordinator tanggap COVID-19 Gedung Putih, Jeff Zients, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 26 Maret 2021.
Vaksin COVID-19 Johnson & Johnson, sebagaimana diberitakan sebelumnya, berbeda dari vaksin-vaksin yang sudah di Amerika sejauh ini seperti Pfizer dan Moderna. Di saat kedua vaksin itu butuh disuntikkan sebanyak dua kali, produk Johnson & Johnson hanya butuh sekali. Hal itu akan membantu Amerika untuk mempercepat vaksinasi penuh terhadap warganya.
Sandra Lindsay, seorang perawat dari Long Island Jewish Medical Center saat diberikan vaksin Covid-19 Pfizer oleh Dr. Michelle Chester di New Hyde Park, New York, 14 Desember 2020. Suntikan pertama vaksinasi Covid-19 massal Amerika Serikat akan diberikan pada Senin pagi setelah Pfizer Inc dan mitranya memulai pengiriman vaksin Covid-19 ke seluruh negara bagian. Mark Lennihan/Pool via REUTERS
Sejatinya, Johnson & Johnson akan mengirimkan 20 juta dosis vaksin COVID-19 mereka pada Maret ini. Namun, pengiriman ditunda karena rekan mereka, Catalent, belum mendapat lampu hijau dari badan regulator Amerika untuk mendistribusikan vaksin Johnson & Johnson yang diproduksi di fasilitasnya.
Zients melanjutkan, vaksinasi COVID-19 tidak hanya akan digenjot via penambahan dosis, tetapi juga penambahan sumber daya manusia. Jumlah personil militer yang diperbantukan untuk vaksinasi, kata ia, akan ditambah dari 2900 orang menjadi 6000 orang.
Kepala Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika (CDC), Rochelle Walensky, menambahkan bahwa kampanye vaksinasi sangat penting untuk terus digenjot dan dibarengi dengan ketaatan pada protokol kesehatan. Ia berkata, angka rata-rata penambahan kasus harian naik 7 persen dibanding pekan sebelumnya, menjadi 57 ribu per hari.
"Jika kita tidak kendalikan situasi, ada potensi jumlah kasus harian COVID-19 di Amerika naik lagi," ujar Walensky terkait kelanjutan penyuntikkan vaksin COVID-19.
Baca juga: Joe Biden Perbarui Target Vaksinasi COVID-19 Jadi Dua Kali Lipat
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA